BELITONGEKSPRES.COM - Kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) Ocean Going yang diproduksi oleh PT Palindo Marine Batam, bekerja sama dengan galangan kapal Jerman Abeking & Rasmussen, diperkirakan akan memperkuat armada TNI AL pada akhir 2025.
Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan RI, menjelaskan bahwa platform kapal sudah selesai dibuat dan kini siap berlayar ke Jerman untuk pemasangan peralatan survei, pemetaan, dan sensor. "Kapal dijadwalkan akan diserahkan pada Desember 2025," tambahnya.
Pada hari peluncuran platform kapal di Batam, Mayjen TNI Steverly C. Parengkuan, Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Ekonomi, menekankan bahwa proyek ini mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Menurutnya, kapal BHO Ocean Going, yang panjangnya 105 meter dan lebar 17,4 meter, dirancang untuk melakukan pemetaan di berbagai kedalaman laut, dilengkapi dengan sensor yang mampu menjangkau hingga 11.000 meter.
Kapal ini juga memiliki geladak heli dan dilengkapi dengan senjata serta teknologi canggih untuk surveilans dan manuver. Dengan bobot total 3.419 ton, kapal ini dirancang untuk dapat mengangkut hingga 90 personel dan memiliki daya jelajah selama 60 hari.
BACA JUGA:Sepanjang 2024, Imigrasi Tolak 7.614 Warga Negara Masuk dan Keluar dari Indonesia
BACA JUGA:KPK Minta Publik Sabar Menunggu Hasil Analisis Laporan Kaesang Pangarep
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan bahwa TNI AL berencana menambah kapal bantu hidro-oseanografi setiap tahun, dengan memperhatikan anggaran. Tahun ini, TNI AL menunggu kedatangan dua kapal tambahan dari Inggris dan Jerman. Salah satu kapal tersebut adalah SRVS (submarine rescue vehicle system) yang diadakan melalui kerja sama dengan perusahaan Inggris.
Kepala Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL, Laksamana Madya TNI Budi Purwanto, menyatakan bahwa kapal BHO Ocean Going ditargetkan selesai pada akhir 2025 atau awal 2026. Kapal ini akan menjadi bagian dari ekspedisi eksplorasi bawah laut Jala Citra IV yang direncanakan oleh Pushidrosal, setelah dua tahun berturut-turut menyelenggarakan ekspedisi sebelumnya di perairan Flores dan Banda.
Dengan inovasi dan pengadaan kapal canggih ini, TNI AL berharap dapat meningkatkan kemampuan survei dan pemetaan wilayah perairan Indonesia, sekaligus memperkuat kemandirian industri pertahanan dalam negeri. (ant)