BELITONGEKSPRES.COM - Kylian Mbappe menegaskan alasan di balik keputusannya meninggalkan Paris Saint-Germain (PSG) untuk bergabung dengan Real Madrid adalah karena merasa tidak bahagia akibat tekanan dari pihak klub.
Menurut laporan ANTARA, setelah tujuh musim bersama PSG, Mbappe memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya dan beralih ke Real Madrid dengan status bebas transfer, menandatangani kontrak lima tahun.
"Dalam PSG, kebahagiaan saya terganggu, yang berarti saya harus menentang mereka yang memberi makan saya dan menentang siapapun yang membela saya.
Banyak hal dan orang yang membuat saya tidak bahagia," ujar Mbappe seperti yang dilaporkan AFP pada Selasa 4 Juni.
Mbappe mengungkapkan bahwa dia telah menghadapi ancaman dan tekanan untuk tidak dimainkan jika tidak memperpanjang kontrak dengan PSG.
BACA JUGA:Jorge Martin ke Aprilia Musim Depan, Buka Peluang Marc Marquez ke Pabrikan Ducati
BACA JUGA:Real Madrid Resmi Datangkan Kylian Mbappe dengan Kontrak Senilai 150 Juta Euro
"Keterangan yang saya terima jelas, saya mengerti sepenuhnya, saya dipaksa dengan sangat keras," katanya.
Perginya Mbappe dari PSG terjadi setelah musim di mana tim berhasil meraih gelar Ligue 1 dan Piala Prancis di bawah arahan pelatih Luis Enrique. Namun, kegagalan meraih trofi Liga Champions, yang menjadi ambisi utama presiden PSG Nasser Al-Khelaifi, menjadi catatan pahit.
Namun, Mbappe mengakui dua orang yang telah membantunya dalam karirnya di PSG, yaitu pelatih Luis Enrique dan penasihat Luis Campos.
"Mereka yang telah membantu saya adalah Luis Enrique dan Luis Campos. Tanpa mereka, saya mungkin tidak akan bermain sepak bola lagi," ucapnya.
Saat ini, Mbappe menegaskan bahwa fokusnya adalah pada Euro 2024 dan mengatakan bahwa debat mengenai kepindahannya ke Real Madrid telah berakhir.
"Saya memiliki tanggung jawab sebagai kapten. Sekarang, hal yang paling penting adalah tim nasional," tegasnya. "Kami memiliki tugas besar di musim panas ini." pungkasnya.