BELITONGEKSPRES.COM - CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk mengungkap minatnya untuk berinvestasi di Indonesia setelah menyaksikan penerapan Starlink, layanan internet melalui satelit, di Bali dan Maluku.
“Ke depannya, dalam jangka waktu panjang, perusahaan saya memungkinkan, sangat memungkinkan, untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Elon Musk ketika ditemui setelah menyaksikan Showcase Layanan oleh Kementerian Kesehatan RI di Denpasar, Bali.
Namun, ketika ditanya apakah investasi tersebut terkait dengan kendaraan listrik, Elon enggan memberikan rincian lebih lanjut. Dia menyatakan bahwa fokusnya saat ini adalah pada peluncuran Starlink di Indonesia.
“Kami ingin menyimpan kabar tentang itu untuk kesempatan lainnya,” ujar Elon.
Elon menyatakan antusiasmenya dalam membawa konektivitas Starlink ke berbagai wilayah di Indonesia, terutama yang masuk dalam kategori 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
BACA JUGA:TWS Oppo Enco Air 4 Pro Bakal Meluncur, Daya Tahan Baterai hingga 44 Jam, Segini Harganya
BACA JUGA:Sheraton Belitung Resort, Hotel Pertama di Babel Terima REC dari PLN
Baginya, akses internet bisa membawa perubahan besar bagi masyarakat, terutama dalam mendukung pendidikan dan layanan kesehatan.
“Internet bahkan bisa menjadi penyelamat. Seperti yang saya bilang, ketika kamu bisa mengakses internet, kamu bisa belajar banyak hal,” kata Elon.
Oleh karena itu, ia secara berulang kali menegaskan pentingnya konektivitas internet bagi seluruh wilayah, sehingga siapa pun dapat mengakses informasi dari mana saja dan kapan saja.
“Dengan internet, selain belajar banyak hal, siapa pun bisa menjual barang maupun jasa mereka dari mana saja,” ungkap Elon.
Elon tiba di Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, pada pukul 16.45 WITA.
Meskipun awalnya dijadwalkan untuk meluncurkan Starlink bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun Jokowi berhalangan untuk hadir.
Sebagai gantinya, saat peluncuran Starlink, Elon Musk didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.