BELITONGEKSPRES.COM - Psikopat merujuk pada individu yang tidak mengikuti norma moral masyarakat dan kurang memiliki empati. Mereka seringkali tampak tidak memiliki rasa bersalah, manipulatif, dan cenderung menipu. Perilaku mereka dapat meliputi kekerasan, pencurian, atau penipuan dengan tujuan memenuhi keinginan pribadi mereka.
Orang yang menunjukkan tanda-tanda psikopati seringkali kekurangan empati, tidak merasa malu, dan tidak memiliki rasa penyesalan, sehingga mereka cenderung melanggar hak dan kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan konsekuensinya.
Berdasarkan penelitian, tingkat psikopati dalam populasi umum diperkirakan sekitar 1,2 persen. Selain itu, laki-laki memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menunjukkan ciri-ciri psikopat dibandingkan perempuan.
Tanda-Tanda Seorang Psikopat
Dilansir dari Verywellhealth.com pada Jumat, 12 April, kebanyakan individu yang menunjukkan tanda-tanda psikopati mulai menampakkan sifat-sifat antisosial sejak masa kanak-kanak, seringkali sebelum mencapai usia 10 tahun. Namun, ada kemungkinan seseorang dapat mengembangkan karakteristik psikopatik di kemudian hari.
BACA JUGA:17 Cara Alami Mengatasi Kaki Pegal dan Lelah Usai Perjalanan Jauh
BACA JUGA:Tanggapi Desakan KPAI, Menkominfo Siap Untuk Blokir Game Online yang Mengandung Kekerasan
Beberapa ciri dan kecenderungan kepribadian yang terkait dengan psikopati meliputi:
- Kurangnya empati
- Impulsif
- Kemarahan yang tidak terkendali
- Keinginan yang kuat akan kegembiraan, hal baru, dan penghargaan
- Berbohong tanpa alasan yang jelas
- Mendominasi
- Egois
- Arogan
Penyebab Seseorang Menjadi Psikopat
Tidak ada penyebab pasti dari psikopati. Para peneliti telah mengidentifikasi beberapa faktor yang mungkin berkontribusi, termasuk:
- Genetik
Psikopati sering kali memiliki komponen genetik yang kuat. Penelitian pada saudara kembar dan keluarga telah menunjukkan bahwa variasi genetik sering berperan dalam pewarisan sifat-sifat psikopat.
- Struktur otak
Penelitian telah menunjukkan bahwa individu dengan psikopati mengalami gangguan fungsi di beberapa area otak, termasuk korteks prefrontal yang terlibat dalam pemikiran kompleks, pengambilan keputusan, dan perencanaan, serta amigdala yang berperan dalam pemrosesan emosi, khususnya rasa takut.
BACA JUGA:Cara Turunkan Kolesterol dengan 4 Jenis Yogurt Pilihan Pasca Lebaran