BELITONGEKSPRES.COM, TANJUNGPANDAN - Sungai Cerucuk telah lama menjadi urat nadi bagi perekonomian di Kabupaten Belitung dan jantung aliran barang dan logistik ke daerah tersebut.
Pentingnya sungai ini sebagai penopang ekonomi lokal diutarakan oleh Kepala Dinas Perikanan Belitung, Firdaus Zamri, dalam Rapat Koordinasi Teknis Solusi Pendangkalan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cerucuk.
"Fungsinya sebagai urat nadi perekonomian Belitung sangatlah krusial," ujar Kepala Dinas Perikanan Belitung Firdaus Zamri pada Kamis, 21 Maret 2024.
Menurut Firdaus, salah satu tantangan utama yang dihadapi DAS Cerucuk Belitung adalah masalah sedimentasi atau pendangkalan alur sungai.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Menang, Relawan Belitung Syukuran
BACA JUGA:Beliadi: WPR Salah Satu Solusi Pertimahan Babel, Minta Dinas ESDM Segera Disosialisasikan
Pendangkalan ini mengakibatkan kesulitan bagi kapal nelayan dan pengangkut logistik untuk beroperasi dengan lancar di sepanjang aliran sungai.
"Kegiatan masuk dan keluar kapal sangat tergantung pada pasang surut air laut karena pendangkalan di sungai Cerucuk," ungkap Firdaus.
Firdaus menjelaskan bahwa keberadaan sungai Cerucuk menjadi kunci penting bagi perekonomian Belitung karena sepanjang alirannya terdapat fasilitas strategis.
Seperti fasilitas strategis Pertamina, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan, dermaga nelayan Baro, dan Pelindo Regional 2 Tanjungpandan.
"Ini menjadikan sungai Cerucuk sangat vital dan menjadi jantung perekonomian Belitung," tambah Kepala Dinas Perikanan Belitung.
BACA JUGA:Tampung dan Olah Timah Ilegal, Aloy Ditangkap Polres Belitung
BACA JUGA:Pemkab Pasang Tabel Harga Harian di Pasar Tanjungpandan
Oleh karena itu, penanganan masalah sedimentasi di DAS Cerucuk menjadi urgensi bersama agar arus lalu lintas kapal nelayan dan logistik di sungai tersebut tetap lancar.
"Meskipun kapal nelayan mungkin masih bisa beroperasi tanpa hambatan besar, yang perlu dipertimbangkan adalah kapal-kapal besar yang mengangkut BBM dan bahan pokok," tegas Firdaus.