BELITONGEKSPRES.COM - PT Astra Kreasi Digital melalui platform keuangan digital Moxa terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Sepanjang tahun 2024, Moxa telah menyalurkan pembiayaan usaha mikro sebesar Rp 1,5 triliun, yang mencakup 43% dari total gross merchandise value (GMV) perusahaan. Pencapaian GMV Moxa sendiri meningkat 46% dibanding tahun sebelumnya, mencapai Rp 3,5 triliun.
CEO Moxa, Lim Lizal Santoso, menegaskan bahwa pencapaian ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan bisnis, tetapi juga peran strategis Moxa dalam mendukung inklusi keuangan bagi pelaku usaha kecil.
“Kami berupaya menghadirkan solusi finansial yang mudah diakses dan terjangkau bagi UMKM. Kolaborasi kami dengan mitra jasa keuangan terpercaya memungkinkan pelaku usaha mendapatkan pembiayaan dengan proses yang lebih cepat dan fleksibel,” ujar Lim dalam keterangan resminya, Jumat, 31 Januari.
BACA JUGA:Stok LGP 3 KG Langka, Pengecer Berharap Tak Dipersulit Daftar Pangkalan Resmi
BACA JUGA:Selain Dolar AS, Nilai Tukar Euro terhadap Rupiah Juga Menguat di Google
Salah satu kemudahan yang ditawarkan Moxa adalah kerja sama dengan FIFGROUP dalam menghadirkan berbagai skema pembiayaan, mulai dari modal usaha hingga pinjaman multiguna. Kemudahan pengajuan serta fleksibilitas pembayaran menjadi faktor utama yang menarik bagi pelaku usaha kecil untuk memanfaatkan layanan ini.
Selain pembiayaan usaha mikro, Moxa juga mencatat pertumbuhan signifikan pada layanan keuangan lainnya, seperti pembiayaan kendaraan, pinjaman multiguna, serta layanan pembayaran tagihan dan top-up. Dengan tren digitalisasi yang semakin berkembang, Moxa optimistis dapat memperluas akses keuangan bagi masyarakat luas.
Tercatat, hingga 2024, aplikasi Moxa telah diunduh lebih dari 21 juta kali, dengan rata-rata pengguna aktif bulanan mencapai 300.000 orang. Mayoritas pengguna berasal dari wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, dan Sumatera Utara.
Meningkatnya transaksi pada layanan pembiayaan modal usaha, pinjaman multiguna melalui FIFGROUP, serta pembayaran tagihan dan top-up menjadi faktor utama dalam pertumbuhan GMV Moxa dari Rp 2,4 triliun di 2023 menjadi Rp 3,5 triliun di 2024.
“Kami akan terus berinovasi agar Moxa semakin relevan dalam memenuhi kebutuhan finansial masyarakat di berbagai tahap kehidupan,” tutup Lim Lizal Santoso. (beritasatu)