BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah tengah mempersiapkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, sebuah inisiatif penting yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi masalah gizi buruk, khususnya stunting pada anak-anak.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang lebih dikenal sebagai Cak Imin, menegaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada penanganan stunting, tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas.
"Saya yakin program ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta menciptakan pelaku-pelaku ekonomi baru di sektor pertanian dan distribusi makanan," ujarnya dalam sebuah acara di Surabaya pada Minggu, 22 Desember.
Cak Imin menambahkan bahwa program Makan Bergizi Gratis akan berdampak positif tidak hanya pada aspek kesehatan dan pendidikan, tetapi juga pada aspek ekonomi dengan munculnya peluang bagi pengusaha baru di bidang pangan.
BACA JUGA:PDIP Minta Pemerintah Kajian Ulang Rencana Kenaikan PPN 12 persen
BACA JUGA:Menteri Agama Dorong Pelasanaan MTQ Hasilkan Imam Masjid yang Berkualitas
"Dengan sekali melangkah, kita dapat mencapai dua tujuan sekaligus: menyediakan makanan bergizi dan menciptakan pengusaha baru. Mari kita sukseskan program ini sebagai titik tolak untuk kemajuan Indonesia," sambung Cak Imin.
Sebelumnya, program ini direncanakan untuk diluncurkan pada Januari 2025, namun masih ada beberapa perubahan dalam kebijakan yang perlu dihadapi. Yang terbaru, anggaran untuk satu porsi kotak makan yang awalnya ditetapkan sebesar Rp 15.000 kini resmi dipangkas menjadi Rp 10.000. Pemotongan anggaran ini disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada akhir November lalu.
"Kami berharap bisa mempertahankan harga Rp 15.000, tetapi kondisi anggaran mengharuskan kami untuk menghitung kembali dan menyesuaikan. Kami percaya Rp 10.000 masih dapat memberikan kualitas dan gizi yang baik bagi daerah-daerah," jelas Prabowo di hadapan wartawan di Jakarta Pusat pada Jumat, 29 November. (jpc)