Rupiah Berpotensi Menguat Terhadap Dolar AS dengan Peluang Penurunan Suku Bunga AS
Ilustrasi - Rupiah menguat. ANTARA FOTO--
BELITONGEKSPRES.COM - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah berpotensi menguat lebih lanjut terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menyusul meningkatnya peluang penurunan suku bunga AS.
Pagi ini, kurs rupiah menguat 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.218 per dolar AS, dibandingkan sebelumnya Rp16.241 per dolar AS.
"Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya hari ini terhadap dolar AS, setelah Gubernur The Fed Jerome Powell kemarin menyatakan bahwa The Fed tidak akan menunggu inflasi mencapai 2 persen untuk memangkas suku bunga," ujar Ariston di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, pasar juga merespons indikasi pemangkasan suku bunga dari Powell yang mencerminkan perhatian terhadap ekonomi, termasuk tingkat pengangguran AS yang, meskipun rendah, terus meningkat.
BACA JUGA:Erick Thohir Minta TikTok dan Investor Asing Tingkatkan Investasi di Indonesia
BACA JUGA:Lagi Turun, Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 10 Juli 2024
"Sentimen positif terhadap aset berisiko, seperti yang tercermin dari kenaikan indeks saham Asia, dapat memberikan dukungan tambahan bagi penguatan rupiah," tambah Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp16.180-Rp16.200 per dolar AS, dengan resisten potensial di sekitar Rp16.280 per dolar AS. (ant)