Terobosan Pertama di Babel, Ada Kedai Bahan Pokok Murah di Beltim
Puluhan warga menyerbu Kedai Pengendali Inflasi Daerah di Kios Pasar Lipat Kajang Manggar, Jumat 8 Maret 2024-ist-
BELITONGEKSPRES.COM, MANGGGAR - Dalam upaya menangani masalah inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) meluncurkan inovasi baru berupa Kedai Pengendali Inflasi Daerah.
Kedai ini menjadi solusi bagi warga Kabupaten Beltim yang ingin mendapatkan bahan pokok dengan harga murah alias terjangkau. Antusiasme yang tinggi terlihat dari respon masyarakat saat Kedai ini diresmikan.
Peresmian dilakukan Bupati Beltim, Burhanudin bersama Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rommy Sariu Tamawiwy, dengan pemotongan pita, Jumat 8 Maret 2024.
Setelah peresmian, puluhan warga langsung menyerbu Kedai yang berlokasi di Kios Pasar Lipat Kajang Manggar. Harga-harga jauh lebih murah. Seperti beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp53.000 per karung berisi 5 kilogram.
BACA JUGA:Calon Sekolah Adiwiyata, DLH Belitung Bina SDN 47 Tanjungpandan
Kemudian, minyak goreng seharga Rp12.500 per liter, tepung terigu seharga Rp10.000 per kilogram, dan gula pasir seharga Rp16.000 per kilogram. Namun, harga-harga tersebut dapat berubah seiring dengan normalisasi harga bahan pokok.
"Ini adalah harga-harga saat ini berdasarkan Operasi Pasar. Harga beras SPHP tetap Rp53.000 dan minyak goreng tetap Rp13.500," ungkap Tri Astuti Haliza, sebagai inisiator Kedai Pengendali Inflasi Daerah (KPID), saat acara peresmian di Kios Pasar Lipat Kajang Manggar.
Meskipun disebut sebagai "kedai", KPID ini sebenarnya merupakan koperasi yang telah memiliki badan hukum serta Nomor Izin Berusaha (NIB). Pembentukannya adalah hasil kerja sama antara TPID dan Perum Bulog.
"Tentu saja, kami akan terus menambahkan barang atau bahan pokok lainnya, seperti daging beku menjelang Idul Fitri. Kedepannya, KPID juga akan mendistribusikan barang-barang ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Beltim," tambah Tri.
BACA JUGA:Dishub Belitung Silahturahmi Dengan Penyewa Kios Terminal
KPID juga memberlakukan pembelian terbatas untuk mencegah penyalahgunaan, terutama untuk beras SPHP dan minyak goreng. Setiap orang hanya diizinkan membeli maksimal dua karung beras dan dua liter minyak goreng.
"Kami menerapkan pembatasan ini agar tidak ada penyalahgunaan. Kebanyakan bahan pokok di KPID sudah disubsidi, baik oleh Perum Bulog maupun BUMD Perumdam Pelangi Timur," jelas Tri.
Inisiatif Kedai Pengendali Inflasi Daerah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Belitung Timur dalam menghadapi tantangan inflasi, serta memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap bahan pokok sehari-hari.
Terobosan Pertama di Babel