Jangan Abaikan Keputihan, Segera Lakukan Skrining Kanker Serviks dengan IVA
Sebagian perempuan berisiko terkena kanker serviks sehingga penting untuk mendeteksi dini adanya lesi prakanker. -Sebagian besar sudah stadium lanjut dan terlambat dideteksi--Freepik
BELITONGEKSPRES.COM - Keputihan sering kali dianggap masalah sepele, namun jangan pernah mengabaikannya. Keputihan bisa menjadi salah satu gejala dari kanker serviks, yang banyak menyerang perempuan.
Untuk itu, deteksi dini sangat penting untuk mencegah berkembangnya kanker serviks yang sering terdeteksi pada stadium lanjut. Salah satu cara efektif untuk melakukan deteksi dini adalah melalui skrining Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) bekerja sama dengan Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) dan VirtueDX baru-baru ini berhasil menyelenggarakan acara promosi kesehatan yang fokus pada skrining IVA untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini.
Menurut dr. Ardiana Kusumaningrum, Sp.MK(K), Ketua Penyelenggara Skrining IVA, RSUI sebagai rumah sakit kelas A memiliki peran besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, mengenai pentingnya deteksi dini kanker serviks.
BACA JUGA:Sariawan Sering Kambuhan? Kenali Penyebab Utama dan Tips Mencegahnya
BACA JUGA:Bahaya Tersembunyi Plastik bagi Kesuburan Wanita, Ini Penjelasan Dokter Spesialis
"Salah satu fokus kami adalah memberikan edukasi dan pemeriksaan kepada perempuan usia subur yang berisiko tinggi terhadap kanker serviks," kata dr. Arum. Ia berharap kegiatan skrining IVA ini dapat diadakan secara rutin untuk meningkatkan kesehatan perempuan di Indonesia.
Pemeriksaan rutin menjadi sangat penting, karena lesi prakanker yang tidak terdeteksi bisa berkembang menjadi kanker serviks dalam waktu beberapa tahun. Lesi prakanker adalah perubahan sel pada serviks yang belum menjadi kanker, tetapi dapat berkembang menjadi kanker jika tidak ditangani.
dr. Siti Azizah, Sp.OG, salah satu dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUI, menjelaskan bahwa hasil IVA yang positif menunjukkan adanya lesi prakanker yang masih bisa diobati dengan terapi yang tepat. "Lesi prakanker yang terdeteksi masih bisa disembuhkan total jika segera ditangani," tegas dr. Azizah.
Peserta skrining IVA juga memberikan tanggapan positif terhadap acara ini. Salah satunya, seorang peserta merasa dihargai dan diberdayakan untuk menjaga kesehatan reproduksinya. "Meskipun sempat ragu, saya merasa nyaman dan aman selama pemeriksaan. Ini sangat penting, terutama bagi perempuan yang mungkin mengalami masalah seperti keputihan," ujar peserta tersebut.
BACA JUGA:3 Minuman yang Sebaiknya Dihindari Penderita Maag, Jangan Sampai Salah Pilih!
BACA JUGA:Waspada! Ini 5 Tanda Fatty Liver Menurut Dokter yang Perlu Anda Ketahui
Nana, perwakilan dari OPSI, juga menekankan pentingnya tindak lanjut setelah hasil skrining. "Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada pemeriksaan awal, tetapi juga melibatkan penanganan yang lebih terstruktur jika ditemukan indikasi kanker serviks," ujarnya.
RSUI berharap kegiatan skrining ini bisa diadakan secara rutin dengan cakupan yang lebih luas, sehingga lebih banyak perempuan yang mendapatkan manfaat deteksi dini, dan lebih banyak lesi prakanker yang dapat ditangani lebih cepat. Dengan begitu, diharapkan dapat menurunkan angka kejadian kanker serviks di Indonesia. (Disway)