Hendrya Sylpana

Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Pemerintah Berkualitas Premium

foto; Presiden Jokowi sedang berdialog dengan warga penerima bantuan pangan beras di gudang Bulog Kalasan, Sleman, Yogyakarta. (Andreas Fitri Atmoko/ANTARA)--

BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa bantuan pangan berupa beras yang disalurkan oleh pemerintah kepada Masyarakat Penerima Manfaat (MPM) adalah beras berkualitas premium, bukan medium. 

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat melakukan kunjungan kerja ke Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Selasa, 30 Januari.

Dilansir dari ANTARA, Presiden Jokowi, yang didampingi oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengimbau agar masyarakat penerima bantuan segera memasak beras ketika sampai di rumah.

"Beras yang Bapak dan Ibu terima ini bukan beras medium, tetapi beras premium. Coba nanti saat sampai rumah langsung dimasak. Karena memang beras ini premium semuanya," ungkap Presiden Jokowi.

Selama kunjungannya, Presiden Jokowi juga memberikan bantuan berupa dua sepeda kepada dua warga yang hadir, setelah mereka lancar melafalkan lima sila dari Pancasila. "Ada yang ditanyakan Bapak dan Ibu? Kalau tidak ada, silahkan angkat tangan yang hafal Pancasila," ucapnya.

BACA JUGA:Satgas Gakkumdu Sidik 21 Tindak Pidana Pemilu 2024

BACA JUGA:Jokowi Terbitkan PP, Gaji PNS 2024 Resmi Naik, Berikut Rinciannya

Beberapa warga mengangkat tangan, dan dua orang dipilih untuk maju dan melafalkan kelima sila Pancasila. Kedua warga tersebut dengan lancar melafalkan sila-sila Pancasila, dan sebagai apresiasi, Presiden Jokowi memberikan hadiah berupa sepeda kepada masing-masing dari mereka.

Usai acara tersebut, Presiden Jokowi meninggalkan Gudang Bulog Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Sebelum meninggalkan lokasi, Presiden juga membagi-bagikan kaos kepada masyarakat yang menyambut dengan antusias.

Penting untuk dicatat bahwa pembagian bantuan sosial oleh Presiden Jokowi selama kampanye Pemilu 2024 mendapatkan sorotan dari masyarakat, dianggap dilakukan pada momen yang kurang tepat. 

Koordinator Staf Khusus Kepresidenan, Ari Dwipayana, membantah kritik tersebut, menyatakan bahwa pembagian bantuan sosial oleh Presiden adalah bagian dari kebijakan afirmatif pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga bahan pangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan