Perusahaan Diharapkan Dapat Memberi Akses Pekerjaan Bagi Penyandang Disabilitas
Penyandang disabilitas bangkit dengan membuka usaha usai terpuruk karena kecelakaan. -(IST)-
Meski demikian, ia merasa bersyukur bahwa perusahaan tempatnya bekerja tetap menerima dan mendukungnya setelah kecelakaan, memberi semangat untuk terus berjuang.
Kisah Rafli dan Romi hanyalah sebagian kecil dari realitas yang dihadapi penyandang disabilitas di Indonesia. Meskipun keduanya termasuk beruntung bisa bekerja di sektor formal, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak yang kesulitan.
Menurut laporan Indikator Pekerjaan Layak di Indonesia 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas penyandang disabilitas (0,81 persen) bekerja sebagai wirausaha, sementara hanya 0,23 persen yang bekerja dalam posisi formal sebagai buruh, karyawan, atau pegawai.
Bagi penyandang disabilitas seperti Rafli dan Romi, pekerjaan layak lebih dari sekadar sumber penghasilan, pekerjaan ini adalah simbol dari kepercayaan dan kesempatan untuk berkontribusi kepada masyarakat. Pekerjaan memberi mereka rasa bangga dan percaya diri.
“Saya berharap semakin banyak perusahaan yang membuka pintu bagi penyandang disabilitas. Kami bisa bekerja sebaik orang lain, asalkan diberi kesempatan,” ujar Romi dengan penuh harapan. (ant)