OJK Dorong Generasi Muda Perdalam Literasi Keuangan dan Berinvestasi Secara Bijak
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi. (ANTARA/HO-OJK)--
BLITONGEKSPRES.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin intensif mendorong literasi keuangan di kalangan generasi muda untuk memperdalam pemahaman terkait produk dan layanan di sektor jasa keuangan, khususnya dalam berinvestasi secara bijak.
“Banyak yang terjebak oleh tawaran investasi yang menggiurkan, tanpa menyadari bahwa investasi tersebut tidak memiliki legalitas yang jelas atau terdaftar pada regulator yang berwenang,” ujar Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu.
Inarno mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan yang kini lebih mudah diakses sebagai bagian dari perencanaan keuangan yang matang.
Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan OJK Mengajar di Universitas Kuningan (UNIKU), Cirebon, pada Jumat, yang mengusung tema “Cerdas Investasi Bagi Generasi Muda”. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-13 OJK dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024.
BACA JUGA:Intip Fitur Baru Microsoft Office 2024 yang Baru Saja Rilis, Apa yang Berubah?
BACA JUGA:UMKM Binaan Pertamina Catat Transaksi Rp1 Miliar di Pameran Inacraft
Inarno menekankan pentingnya prinsip 2L, yakni Legal dan Logis, sebagai pedoman bagi mahasiswa dan sivitas akademika dalam memahami dan memilih produk keuangan. “Pelajari karakteristik setiap produk, termasuk manfaat, risiko, teknis transaksi, hingga mekanisme pengaduan masalah," jelasnya.
Ia juga memperingatkan agar mahasiswa tidak mudah tergiur oleh investasi ilegal yang menawarkan keuntungan tinggi namun berisiko merugikan konsumen. Selain itu, Inarno mendorong agar literasi keuangan pasar modal ditingkatkan di kalangan masyarakat luas, sehingga masyarakat dapat lebih hati-hati dalam membuat keputusan investasi.
Jawa Barat, selama tiga tahun berturut-turut, menempati posisi teratas dalam hal jumlah investor pasar modal di Indonesia. Hingga September 2024, jumlah investor di Jawa Barat telah mencapai 2,8 juta atau lebih dari 20% dari total 13,9 juta Single Investor Identification (SID) secara nasional. (ant)