Operasi Jagratara 2024: Komitmen Imigrasi dalam Pengawasan WNA Patuhi Aturan
Operasi Pengawasan Keimigrasian “Jagratara” dengan apel pasukan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Rabu 2 Oktober 2024.-Ist-
DENPASAR, BELITONGEKSPRES.COM - Direktur Jenderal Imigrasi membuka rangkaian operasi Pengawasan Keimigrasian “Jagratara” dengan apel pasukan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali pada Rabu 2 Oktober 2024.
Kegiatan apel pasukan tersebut dihadiri oleh Pejabat Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, Ketua DPRD Bali, Dewa Jack, serta Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya.
Sebanyak 125 personel Imigrasi turut berpartisipasi, yang terdiri dari Penyidik PNS Imigrasi, Petugas Patroli, dan Petugas Tempat Pemeriksaan Imigrasi.
Operasi Jagratara merupakan operasi pengawasan orang asing yang dilaksanakan secara serentak oleh petugas imigrasi bidang penegakan hukum di Indonesia.
BACA JUGA:Ditjen Imigrasi Cekal Sebanyak 7.614 WNA Hingga September 2024
“Operasi kali inimerupakan penutup di tahun 2024. Tahun ini kami sudah menjalankan 2 (dua) kali operasi pengawasan orang asing serentak se-Indonesia," kata Dirjen Imigrasi, Silmy Karim.
Ia menjelaskan, operasi Jagratara yakni lahir dari tantangan yang muncul seiring meningkatnya jumlah orang asing di Indonesia, seperti di sektor pariwisata dan investasi.
"Guna menjamin bahwa setiap pendatang mematuhi aturan imigrasi yang berlaku di Indonesia, kita ingin pelintas yang berkualitas, pengawasan intensif diperlukan," tegasnya.
Silmy menjelaskan, mempersiapkan operasi Jagratara, Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian telah memerintahkan kantor imigrasi di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Imigrasi Corner di Kecamatan Manggar Berikan Kemudahan Layanan Paspor
Pengawasan perlu dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi stabilitas keamanan dan mitigasi risiko.
Lalu, petugas yang menemukan dugaan pelanggaran dapat langsung melakukan penindakan kepada orang asing, sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kita juga menyerahkan secara simbolis 20 unit kendaraan patroli baru (dari total 265 kendaraan patroli) kepada kantor imigrasi di Bali untuk meningkatkan mobilitas tim di lapangan, guna melakukan pengawasan,"sebutnya.
Ia menambahkan, alokasi mobil patroli imigrasi menyesuaikan konsentrasi warga negara asing (WNA) di setiap wilayah.