Menteri BUMN Erick Thohir Tegaskan Tidak Ada PHK dalam Merger PT Angkasa Pura I dan II

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir usai menghadiri peresmian PT Angkasa Pura Indonesia di Kantor InJourney, Jakarta, Senin (9/9/2024). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)--

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengonfirmasi bahwa tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring dengan penggabungan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia.

"Isu tentang PHK tidak relevan dalam proses ini. Justru, yang ada adalah isu pengembangan dan efisiensi," jelas Erick di Jakarta, Senin.

Erick menyoroti bahwa merger antara perusahaan BUMN bukanlah hal baru. Sebagai contoh, penggabungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang mengintegrasikan empat perusahaan menjadi satu, berhasil dilakukan tanpa memunculkan isu PHK. Keberhasilan ini, menurut Erick, menunjukkan bahwa efisiensi dalam lingkungan BUMN dapat dicapai melalui penggabungan.

Lebih jauh, Erick mengungkapkan bahwa PT Angkasa Pura Indonesia akan mengelola 37 bandara dengan satu sistem pelayanan terintegrasi. Dia menjelaskan bahwa banyak bandara di luar negeri telah melakukan transformasi untuk menciptakan ekosistem baru dalam industri penerbangan.

BACA JUGA:Kemenkeu Siapkan Dana Rp549,39 Miliar untuk Tingkatkan Penerimaan Pajak di Tahun Anggaran 2025

BACA JUGA:Angkasa Pura Indonesia I dan II Melebur Jadi Satu, Jadi Operator Bandara Terbesar ke -5 Dunia

"Saat ini, bandara di luar negeri tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai pusat ekosistem baru," ujar Erick. "Kita perlu mengikuti jejak tersebut dengan memperbaiki model bisnis kita."

Kementerian BUMN berkomitmen untuk memperbaiki model bisnis industri penerbangan dengan fokus pada peningkatan pendapatan dari sektor non-aero, seperti yang telah diterapkan di Singapura dan negara-negara lain.

Sebelumnya, penggabungan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II resmi diumumkan dengan nama PT Angkasa Pura Indonesia. Peresmian ini dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Budi Karya Sumadi menambahkan bahwa penggabungan ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor penerbangan. "Menggabungkan dua korporasi besar bukanlah tugas mudah. Namun, langkah ini diharapkan akan memperkuat daya saing dan memberikan manfaat yang besar bagi sektor penerbangan," kata Budi saat acara peresmian. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan