Hendrya Sylpana

Menko Luhut Sebut Indonesia Siap Ekspor Listrik Hijau Berbasis EBT ke Singapura

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ditemui dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis (5/9/2024). ANTARA/Muzdaffar Fauzan--

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Indonesia siap mengekspor listrik berbasis energi terbarukan (EBT) ke Singapura dengan kapasitas 2 hingga 3 gigawatt. 

Hal ini disampaikan dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta pada Kamis.

Luhut menjelaskan bahwa negosiasi dengan Pemerintah Singapura telah membuahkan hasil, dan perjanjian kerja sama perdagangan internasional untuk ekspor listrik hijau ini sudah resmi ditandatangani. "Awalnya, kita bicara tentang 2 gigawatt, tapi potensi untuk berkembang lebih besar ada," ujarnya.

Ia menekankan bahwa ekspor ini tidak akan mengganggu kebutuhan energi domestik. "Kami sudah memperhitungkan kebutuhan listrik dalam negeri. Jangan sampai semua diekspor, kita tetap harus memprioritaskan kebutuhan lokal," kata Luhut.

BACA JUGA:Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Pangan untuk Lindungi Konsumen dan Petani

BACA JUGA:Perum Bulog Minta Keputusan Penugasan Impor Beras 2025 Dipercepat

Luhut juga menyinggung potensi ekonomi dari kerja sama ini, yang bisa mencapai nilai puluhan miliar dolar AS seiring dengan pengembangan industri terkait. "Dengan keterlibatan industri, nilai kerja samanya bisa mencapai puluhan miliar dolar AS," bebernya.

Selain itu, Luhut optimistis bahwa potensi listrik hijau dari Indonesia dapat ditingkatkan hingga 3 gigawatt, mengingat melimpahnya sumber energi terbarukan yang tersedia di negara ini. "Potensi kita besar, bisa sampai 3 gigawatt," imbuhnya.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, menambahkan bahwa ekspor listrik ke Singapura akan mencakup 2 gigawatt listrik EBT serta tambahan 1,4 gigawatt listrik arus bolak-balik (AC).

Sementara itu, PLN telah meluncurkan program Percepatan Penerapan Energi Terbarukan (ARED) dengan target kapasitas energi terbarukan sebesar 480 gigawatt pada tahun 2060.

Kerja sama dengan Singapura juga mencakup pengembangan industri fotovoltaik surya dan sistem penyimpanan energi baterai (Battery Energy Storage System/BESS), yang memungkinkan Indonesia mengekspor listrik hijau ke Singapura yang dihasilkan dari panel surya buatan dalam negeri. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan