Kecil Besar
Dahlan Iskan--
PUJIAN terus mengalir dari seluruh dunia: bagaimana pramugara/pramugari Japan Airlines ini menyelamatkan seluruh penumpangnya.
Anda sudah tahu: pesawat A350 milik JAL terbakar habis di ujung landasan Bandara Haneda di Tokyo. Tapi tidak satu pun dari 376 penumpangnya yang tewas. Beberapa memang terluka tapi sangat minor.
Sebenarnya ada dua yang meninggal: satu anjing dan satu kucing. Dua binatang itu memang diajak terbang oleh tuan mereka. Mungkin keduanya tidak mengerti apa arti pengumuman gawat dari awak pesawat.
Saat pesawat berbadan lebar itu mulai terbakar, sistem pengeras suara langsung tidak berfungsi. Pramugari harus ambil megaphone. Di setiap pesawat memang dilengkapi megaphone. Lewat megaphone itulah diumumkan: agar penumpang keluar lewat pintu darurat. Yakni dengan cara meluncurkan badan di tangga peluncur di pintu darurat.
"Tidak boleh bawa barang bawaan," seru pengumuman itu. Orang Jepang disiplin. Tidak satu pun yang membawa tas saat meluncur di pintu darurat.
BACA JUGA:Rizal Ramli
BACA JUGA:Hamas Shekel
Pesawat sebesar A350 dilengkapi 8 pintu darurat. Tapi yang dibuka hari itu hanya tiga. Selebihnya dalam posisi yang sangat bahaya: dekat kobaran api.
Teorinya: seluruh penumpang sudah harus meninggalkan pesawat dalam waktu 1,5 menit. Tapi dalam kasus JAL di Haneda ini diperlukan waktu 18 menit. Mungkin saja 18 menit itu sudah termasuk waktu untuk mengecek kepastian: tidak ada lagi penumpang yang tertinggal di dalam pesawat. Waktu 18 menit itu dihitung sejak pesawat mendarat sampai kapten pilot keluar meninggalkan pesawat.
Kapten pilot JAL hari itu menjadi orang terakhir yang meninggalkan pesawat. Begitulah aturan penerbangan. Awak baru boleh meninggalkan pesawat setelah semua penumpang beres.
Kemungkinan lain perlu waktu 18 menit: hanya tiga pintu darurat yang boleh dibuka.
Intinya: hebat. Semua selamat.
Memang ada 5 orang yang meninggal dunia. Mereka adalah awak pesawat kecil yang ditabrak di landasan itu. Pilotnya sendiri selamat.
BACA JUGA:Gaza Rock