Upaya-upaya Memacu UMKM Menembus Pasar Global
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (tengah) melihat produk UMKM saat pembukaan Grebeg UMKM DIY 2024 di salah satu pusat perbelanjaan di Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (7/8/2024). Grebeg UMKM DIY 2024 yang diselenggarakan Bank Indonesia bersama Pemda DIY dan Gerakan--
Berinovasi dan berkreasi dengan pendekatan digital adalah suatu keniscayaan bagi pelaku usaha untuk semakin mengembangkan bisnisnya.
Jika pelaku usaha mampu memaksimalkan penggunaan fasilitas digital dalam menjalankan bisnisnya, maka mereka akan mampu menjaga keberlanjutan usaha, bahkan menemukan peluang baru untuk pertumbuhan bisnis.
Digitalisasi dapat membantu UMKM meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis, meningkatkan akses pasar, dan meningkatkan daya saing mereka.
Melalui pemanfaatan digitalisasi, UMKM juga dapat memasarkan produk semakin luas secara online hingga menjangkau konsumen masyarakat internasional. Hal itu tentu turut mendukung UMKM go export, yakni menembus pasar global.
BACA JUGA:Frasa 'Presiden Terpilih' Tak Sesuai dengan Konstitusi
Dengan terus berkembangnya dunia digital, pelaku UMKM diharapkan dapat semakin melek terhadap teknologi informasi terkini dan dunia digital, sekaligus mampu mengoptimalkan pemanfaatan digital untuk perluasan usaha hingga ke tingkat gobal.
Oleh karenanya, transformasi digital UMKM menjadi salah satu pilar utama mendorong transformasi UMKM untuk Go Digital dan Go Export secara end-to-end dan membentuk ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan.
Langkah tersebut membuka peluang baru bagi pelaku usaha UMKM menembus pasar global dan berinovasi dalam meningkatkan kualitas produknya.
Pada 2023, terdapat sekitar 66 juta pelaku UMKM. Kontribusi UMKM mencapai 61 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, setara Rp9.580 triliun. UMKM menyerap sekitar 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja.
BACA JUGA:Menyempurnakan Layanan Kesehatan Daring di Indonesia
Meski demikian, dalam catatan pemerintah, baru 27 juta UMKM yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital (go digital) hingga Desember 2023. Sementara pada 2024, pemerintah menargetkan sekitar 30 juta UMKM bisa go digital. Selain go digital, pemerintah juga menargetkan lebih banyak UMKM go export.
Kontribusi UMKM kepada ekspor nasional saat ini baru mencapai sekitar 15,7 persen dari total ekspor nasional, masih di bawah Singapura (41 persen) dan Thailand (29 persen).
Untuk mendorong UMKM go digital diperlukan kesadaran dalam membangun dan mengelola eksistensi UMKM di media sosial, mengoptimalkan pemanfaatan platform e-commerce berorientasi global, dan menggunakan kanal pembayaran digital.
Terobosan ini jika diiringi upaya UMKM dalam memahami preferensi konsumen dan kondisi pasar global, melakukan perencanaan produksi dan manajemen rantai pasokan untuk memenuhi permintaan pasar dengan berkelanjutan akan mendorong UMKM masuk ke pasar global (go export).