Industri Kelapa Sawit Dinilai Sebagai Komoditas Utama untuk Wujudkan Net Zero Emission

Direktur Industri Hasil Laut dan Perkebunan, Ditjen Industri Agro, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setiadi Diarta memberikan paparan dalam kegiatan2nd Technology and Talent Palm Oil Mill Indonesian (2nd TPOMI S2024) yang diselenggarakan Media Perke--

Menanggapi hal tersebut, Plt Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga, menyarankan agar teknologi pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) diubah dari "wet-process" ke "dry-process" untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), meningkatkan kandungan phytonutrients dalam minyak, dan mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah cair.

Ketua Bidang Perkebunan Kelapa Sawit Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia (PKS P3PI), Posma Sinurat, mengatakan bahwa 2nd TPOMI 2024, yang diadakan pada 18-19 Juli lalu, adalah acara kedua yang menghadirkan inovasi terbaru dalam teknologi dan sumber daya manusia untuk industri kelapa sawit. 

BACA JUGA:Kemudahan Keuangan untuk Remaja, BCA Digital Luncurkan bluAccount for Teens

BACA JUGA:FIF Group Catat Penyaluran Pembiayaan Ritel Rp17,8 Triliun

Kegiatan ini, yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi industri sawit saat ini. 

"Acara ini menjadi platform untuk menunjukkan teknologi terbaru PKS, termasuk peningkatan rendemen melalui teknologi baru dan perbaikan manajemen serta penyesuaian sumber daya manusia di PKS," pungkasnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan