Gibran, dari Solo untuk Indonesia
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan wartawan usai menyerahkan surat pengajuan pengunduran dirinya di Kantor DPRD Solo, Jawa Tengah, Selasa (16/7/2024). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/Spt.--
Membawa nama besar dari sang ayah, Presiden Joko Widodo, tampaknya tidak menjadikan masuknya Gibran Rakabuming Raka ke kancah perpolitikan Indonesia lebih mudah. Pro dan kontra terhadap wakil presiden terpilih hasil Pemilu 2024 ini terus mengiringi langkahnya hingga saat ini.
Meski begitu, kepiawaiannya memoles Kota Solo dengan terus berbenah melalui berbagai megaproyek, sedikit demi sedikit mengubah pandangan masyarakat terhadap Gibran.
Hampir 4 tahun memimpin Solo sebagai wali kota, putra pertama Presiden Joko Widodo tersebut berhasil menorehkan berbagai catatan manis yang berdampak positif bagi perputaran ekonomi di Solo raya (sekitarnya).
Sentuhannya tidak hanya pembangunan maupun revitalisasi puluhan infrastruktur, tetapi berbagai acara baik hiburan maupun olahraga tingkat internasional berhasil ditariknya ke Solo. Tentu hal ini memberikan dampak positif bagi perekonomian, mulai dari besarnya kebutuhan tenaga kerja, tingginya okupansi hotel, hingga padatnya pengunjung di berbagai objek wisata di Solo.
BACA JUGA:Penembakan Donald Trump Jadi Alarm Demokrasi Indonesia
BACA JUGA:Menyimak Persiapan Pelaksanaan Upacara Bersejarah HUT ke-79 di IKN
Sebut saja Masjid Sheikh Zayed. Masjid megah yang berada di Kampung Cinderejo, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, tersebut mampu menyedot lebih dari 3 juta pengunjung sepanjang tahun 2023.
Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surakarta Gembong Hadiwibowo menyebut keberadaan masjid tersebut berimplikasi pada pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surakarta.
"Para wisatawan pasti mampir untuk kulineran. Dengan begitu omzet UMKM kuliner juga meningkat tajam," katanya.
Beberapa infrastruktur lain yang digarap selama kepemimpinan Gibran, di antaranya revitalisasi Taman Balekambang, Solo Safari, Studio Musik Lokananta, revitalisasi Pura Mangkunegaran, Pasar Jongke, dan yang masih dalam tahap pengerjaan yakni penataan kawasan Keraton Surakarta Hadiningrat.
Masih banyak infrastruktur lain yang juga digarap oleh Gibran dengan menggandeng kementerian terkait. Dengan begitu, selain Masjid Sheikh Zayed ada beberapa infrastruktur lain yang juga memberikan dampak positif bagi penerimaan daerah.
BACA JUGA:Pemberantasan Korupsi di Era Disrupsi Teknologi
BACA JUGA:Menyimak Persiapan Pelaksanaan Upacara Bersejarah HUT Ke-79 RI di IKN
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surakarta mencatat untuk PAD dari sisi pajak daerah tahun 2023 terealisasi sebesar Rp441.597.304.536. Angka ini lebih tinggi Rp33 miliar dari tahun sebelumnya.