PDN Kominfo Diretas, Hacker Berjanji Beri Akses Gratis ke Data yang Dikunci

Tangkapan layar terkait rencana kelompok Brain Cipher akan memberikan kunci deskripsi untuk membuka data PDN secara gratis ke pemerintah Indonesia.(X/@stealthmole_int)--

BELITONGEKSPRES.COM - Serangan ransomware yang menargetkan Pusat Data Nasional (PDN) Kominfo memasuki babak baru. Setelah pemerintah menyatakan tidak akan menuruti permintaan tebusan dari pelaku peretasan, data PDN yang dicuri oleh para hacker justru dikabarkan akan dikembalikan.

Kelompok peretas yang dikenal dengan nama Brain Cipher, yang bertanggung jawab atas serangan ini, mengumumkan akan memberikan kunci dekripsi untuk membuka data PDN secara cuma-cuma. Ya, Anda tidak salah baca—hacker tersebut berjanji akan memberikan akses ke data yang terinfeksi ransomware secara gratis.

Informasi ini datang dari pernyataan sepihak yang dirilis oleh kelompok Brain Cipher melalui unggahan di akun X @stealthmole_int. Akun media sosial tersebut merupakan milik sebuah perusahaan keamanan siber yang berbasis di Singapura.

Sebagaimana terlihat pada gambar yang diunggah, pernyataan kelompok Brain Cipher di sebuah forum menjelaskan bahwa pada hari Rabu, 3 Juli mendatang, mereka akan memberikan kunci dekripsi secara gratis. "Pada Rabu ini, kami akan memberikan kunci secara gratis. Kami berharap serangan kami memberikan pernyataan jelas mengenai pentingnya membiayai industri dan merekrut ahli di bidangnya (keamanan siber)," tulis kelompok tersebut dalam bahasa Inggris.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Pastikan KIP-Kuliah Aman Meski Terdampak Serangan Ransomware

BACA JUGA:Firli Bahuri Minta Kasusnya Dihentikan, Polisi Pastikan Proses Berlanjut

Akun X tersebut juga menjelaskan bahwa kelompok Brain Cipher mengumumkan mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis, namun menekankan pentingnya pendanaan dan spesialis keamanan siber.

Selain itu, kelompok Brain Cipher juga meminta maaf kepada Indonesia atas gangguan yang ditimbulkan. Mereka meminta pengakuan publik atas keputusan mereka. "Serangan kami tidak memiliki konteks politik, ini hanya penetration testing. Kepada masyarakat Indonesia, kami memohon maaf atas dampak yang dirasakan banyak pihak," tambah mereka.

Meskipun akan memberikan kunci dekripsi secara gratis, pihak Brain Cipher menyatakan telah membuka akses ke e-wallet untuk aset kripto berbasis Monero bagi siapa saja yang ingin memberikan donasi.

JawaPos.com telah menghubungi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, untuk meminta tanggapan mengenai rencana selanjutnya dari kelompok Brain Cipher, namun hingga berita ini ditulis, belum ada jawaban dari dirinya.

BACA JUGA:Menteri PANRB Paparkan Tahapan Pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara

BACA JUGA:HUT Bhayangkara ke-78: Jokowi Tekankan Pentingnya Komunikasi Publik dan Tidak Tebang Pilih

Selain itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong, juga telah dihubungi oleh JawaPos.com namun belum memberikan tanggapan.

Usman Kansong sebelumnya telah menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menuruti permintaan tebusan dari kelompok ransomware yang menyerang data PDN. "Pemerintah tidak akan menebus. Sudah dinyatakan tidak akan memenuhi tuntutan sebesar Rp 131 miliar," kata Usman baru-baru ini di Jakarta. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan