Potensi Eskalasi Konflik Iran-Israel dan Harga Minyak yang Mencekik
Arsip foto - Tim penyelamat bekerja di gedung konsulat Iran yang hancur di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024. ANTARA/Xinhua/Ammar Safarjalani/pri.--
Oleh karena itu, kekhawatiran akan buruknya dampak ekonomi ketegangan Timur Tengah kembali menghantui, terlebih di kalangan masyarakat Indonesia.
Ekonom sekaligus Menteri Riset dan Teknologi RI periode 2019–2021 Bambang Brodjonegoro menilai eskalasi konflik antara Iran dan Israel dapat menimbulkan potensi peningkatan inflasi Indonesia.
Kekhawatiran akan peningkatan inflasi ini utamanya disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nantinya.
Selain Bambang, ekonom Mari Elka Pangestu menyoroti kemungkinan terjadinya defisit anggaran dan fiskal, mengingat subsidi BBM yang akan meningkat untuk menyesuaikan dengan meroketnya harga minyak dunia.
Oleh karena itu, Mari mengingatkan Pemerintah, baik pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo maupun presiden yang baru, agar memperhatikan dengan saksama dampak dari konflik bilateral tersebut.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengakui harga minyak dapat mencapai 100 dolar AS per barel akibat eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dengan Israel.
BACA JUGA:271 Triliun Itu Nilai Kerusakan Alam Babel, Berapa Kerugian Keuangan Negara?
BACA JUGA:Pentingnya literasi atasi kriminalitas di era digital
Tutuka menjelaskan bahwa setiap kenaikan ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga patokan minyak mentah Indonesia sebesar 1 dolar AS per barel, bisa berpengaruh terhadap meningkatnya penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga Rp1,8 triliun.
Akan tetapi, juga terjadi pembengkakan subsidi dan kompensasi BBM, masing-masing Rp1,8 triliun dan Rp5,3 triliun.
Dengan demikian, ketika ICP menyentuh 100 dolar AS per barel, Tutuka mengungkapkan subsidi dan kompensasi BBM akan mencapai Rp249,86 triliun dari asumsi APBN TA 2024 yang hanya Rp160,91 triliun dengan kurs Rp15.900 per 1 dolar AS.
Persiapan Pemerintah
Menyadari berbagai gejolak yang dapat terjadi akibat konflik antara Israel dan Iran, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak tinggal diam.
Kementerian ESDM sudah melakukan simulasi-simulasi dampak eskalasi konflik di Timur Tengah terhadap harga minyak, berikut mencakup berbagai parameter seperti kurs, ICP, dan faktor-faktor lainnya.
BACA JUGA:Kiat menggunakan THR secara bijak berdasarkan skala prioritas