Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Kebutuhan AI Melonjak, Investasi Data Center Global Capai US$61 Miliar pada 2025

Ilustrasi data center-DC Studio-freepik

BELITONGEKSPRES.COM - Industri pusat data global mencetak rekor baru sepanjang 2025. Laporan terbaru S&P Global mencatat nilai investasi data center mencapai US$61 miliar. Angka tersebut meningkat sekitar US$500 juta dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan berlanjutnya ekspansi infrastruktur digital di berbagai negara.

Mengutip Mashable, Minggu 21 Desember 2025, lonjakan investasi ini terutama dipicu oleh kebutuhan daya komputasi berskala besar untuk mendukung perkembangan kecerdasan buatan generatif atau generative AI. Permintaan terhadap fasilitas pusat data dinilai terus menguat seiring meningkatnya adopsi teknologi AI di berbagai sektor.

S&P Global menilai tren ini belum akan mereda dalam waktu dekat. Dalam pernyataannya kepada CNBC internasional, para analis memperkirakan permintaan aplikasi berbasis AI masih akan tetap tinggi hingga 2026, meski ada pandangan skeptis yang menilai geliat AI berpotensi melambat.

Di balik lonjakan investasi tersebut, S&P Global juga mencatat bahwa sebagian besar pendanaan pembangunan data center saat ini bersumber dari ekuitas swasta atau private equity. Peran investor institusional dinilai semakin dominan dalam membiayai proyek infrastruktur digital berskala besar.

BACA JUGA:Bea Keluar Batu Bara 2026 Berpotensi Tambah Penerimaan Negara Rp19 Triliun

BACA JUGA:OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit 2026 Lebih Tinggi, Didukung Penurunan Suku Bunga

Namun, pertumbuhan industri data center juga memunculkan tantangan serius di sisi lingkungan. Dalam laporan yang dirilis pada Oktober, S&P Global memproyeksikan konsumsi listrik jaringan oleh pusat data akan meningkat sekitar 22 persen pada akhir 2025. Bahkan, kebutuhan energi sektor ini diperkirakan melonjak hingga tiga kali lipat pada 2030.

Peningkatan penggunaan listrik tersebut memicu penolakan dari sejumlah komunitas di Amerika Serikat. Pada awal bulan ini, koalisi yang terdiri dari sekitar 350 organisasi lingkungan nirlaba menyampaikan surat desakan kepada pemerintah di 50 negara bagian agar menghentikan ekspansi proyek data center.

Sepanjang tahun lalu, berbagai proyek pembangunan pusat data juga menghadapi tantangan hukum dan sosial dari masyarakat lokal. Beberapa kasus menonjol terjadi di Virginia dan Wisconsin, di mana warga menolak proyek data center berskala besar. 

Sejumlah aktivis bahkan mengembangkan perangkat litigasi khusus untuk membantu komunitas setempat menghadapi rencana ekspansi data center berbasis AI. (beritasatu)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan