BPS Ungkap RI Masih Impor 364 Ribu Ton Beras Ditengah Komitmen Penghentian di 2025
Ilustrasi - Pekerja mengangkut beras impor Vietnam di Gudang Bulog Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua-Sakti Karuru/hp/pri-ANTARA FOTO
BELITONGEKSPRES.COM - Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa Indonesia masih mengimpor beras sepanjang Januari hingga Oktober 2025, meski pemerintah berkomitmen menghentikan impor komoditas tersebut pada tahun ini. Total impor yang tercatat mencapai 364,3 ribu ton dengan nilai 178,5 juta dolar AS.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan bahwa pada Oktober 2025 saja volume impor beras mencapai 40,7 ribu ton senilai 19,1 juta dolar AS. Beras tersebut berasal dari tiga negara utama yaitu Thailand, Myanmar dan India.
Pudji menjelaskan bahwa ketiga negara tersebut mendominasi pasokan beras impor yang masuk ke Indonesia selama periode sepuluh bulan tersebut.
Sementara itu, Kementerian Pertanian bersama aparat penegak hukum di Provinsi Aceh baru-baru ini menyegel 250 ton beras ilegal yang masuk melalui wilayah Sabang. Beras asal Thailand itu diduga diimpor oleh PT Multazam Sabang Group. Informasi tersebut disampaikan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman setelah menerima laporan pada 23 November.
BACA JUGA:Gudang Beras di Sabang Disegel karena Impor 250 Ton dari Thailand Tanpa Izin
BACA JUGA:Mentan Tegaskan Beras Impor 1 Liter Pun Tidak Boleh Masuk RI
Setelah laporan diterima, Amran langsung berkoordinasi dengan Kapolda Aceh, Kabareskrim Polri, Pangdam dan Menteri Perdagangan. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada izin impor yang diterbitkan pemerintah.
Aparat kemudian menyegel seluruh beras ilegal tersebut dan menghentikan proses distribusinya. Pemerintah juga menelusuri pihak-pihak yang diduga terlibat, termasuk perusahaan yang beroperasi di Sabang.
Amran menyatakan bahwa temuan tersebut mengandung sejumlah kejanggalan dan meminta aparat menindaklanjuti proses penyelidikan. (jpc)