Peserta Magang Nasional Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Menaker Jelaskan Alasannya

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Tenaga Kerja Yassierli menegaskan bahwa peserta Program Magang Nasional memperoleh BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk perlindungan tambahan sekaligus dukungan bagi perusahaan dalam proses rekrutmen tenaga kerja baru. Fasilitas tersebut diberikan tanpa memotong uang saku peserta magang selama enam bulan.

Yassierli mengatakan anggaran BPJS Ketenagakerjaan dialokasikan sebagai bonus yang langsung diisikan ke nomor kepesertaan masing-masing peserta. Ia menilai pendataan BPJS Ketenagakerjaan selama program berlangsung dapat mempermudah perusahaan menyeleksi calon pegawai baru secara lebih efektif.

Menurutnya, proses rekrutmen umumnya membutuhkan waktu mulai dari pengumuman lowongan, seleksi hingga masa uji coba yang bisa berlangsung hingga enam bulan dan menimbulkan biaya besar. Melalui magang enam bulan, perusahaan dapat mengurangi kebutuhan rekrutmen awal karena sudah memiliki data kinerja peserta.

Yassierli menjelaskan data yang dihimpun sepanjang program magang dapat menjadi dasar analisis perusahaan sebelum memutuskan kandidat yang layak direkrut. Ia menyebut penggunaan assessment center yang biayanya tinggi dapat diminimalkan karena perusahaan sudah memantau langsung performa peserta magang.

BACA JUGA:BNI Menjadi Perusahaan Terbanyak Menyerap Peserta Program Magang Nasional Batch II

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Usulkan Magang Nasional Juga Menyasar Lulusan SMK

Ia mencontohkan BNI yang telah memiliki data kinerja dari sekitar 4.000 peserta magang sehingga proses pemilihan pegawai baru menjadi lebih efisien. Menurut Yassierli, alumni perguruan tinggi yang mengikuti program ini berpeluang lebih besar untuk diterima sebagai pegawai tetap. Pemerintah menargetkan 30 persen hingga 50 persen peserta dapat direkrut setelah program usai.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menyampaikan apresiasi terhadap Program Magang Nasional Batch II yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut program selama enam bulan itu membantu BNI menjaring talenta berkualitas dari berbagai perguruan tinggi.

Putrama menyatakan BNI paling banyak merekrut peserta magang untuk kebutuhan tenaga pemasaran yang meliputi pemasaran produk simpanan dan produk kredit. Menurutnya, kebutuhan sektor tersebut terus meningkat sehingga perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang terlatih. (beritasatu)