7 Alasan Penting Menabung di Era Digital, untuk Kontrol Diri dan Stres Finansial
Ilustrasi menabung-Jcomp-freepik
BELITONGEKSPRES.COM - Perubahan ekonomi yang cepat dan ketidakpastian finansial menuntut kemampuan mengelola keuangan secara efektif. Di era digital, menabung bukan lagi sekadar pilihan, melainkan strategi penting untuk menghadapi inflasi, kebutuhan darurat, dan gaya hidup konsumtif.
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Muthia Aulianisa Rahman, menekankan literasi keuangan sebagai kunci. Individu dengan literasi finansial yang baik mampu membuat keputusan bijak terkait pendapatan dan pengeluaran, sekaligus membangun kebiasaan menabung secara konsisten.
Menabung Membentuk Disiplin dan Kontrol Diri
Muthia menegaskan, menabung bukan sekadar rutinitas menyimpan uang, tetapi juga sarana membangun karakter disiplin, kemampuan mengambil keputusan, dan pengendalian diri terhadap perilaku konsumtif. Menabung menjadi pondasi utama untuk kesejahteraan finansial jangka panjang.
Tantangan Menabung di Era Digital
Kemudahan teknologi digital, seperti aplikasi keuangan dan dompet digital, mempermudah menabung. Namun, akses transaksi instan juga meningkatkan risiko konsumsi impulsif jika tidak disertai kontrol diri.
BACA JUGA:Menko Airlangga Usulkan Pemda yang Berhasil Jaga Inflasi Dapat Insentif Fiskal
BACA JUGA:BNI Menjadi Perusahaan Terbanyak Menyerap Peserta Program Magang Nasional Batch II
Muthia menyebutkan bahwa menabung di era modern bukan hanya soal teknis, tetapi terkait kesadaran finansial, pengendalian diri, dan pemanfaatan teknologi untuk kebaikan finansial.
Selain manfaat finansial, tabungan juga berdampak positif pada kesehatan psikologis. Individu yang memiliki dana darurat lebih siap menghadapi situasi tak terduga dan mengalami stres finansial lebih rendah. Tabungan memberikan rasa aman dan kenyamanan emosional sehingga membantu pengambilan keputusan lebih tenang.
7 Alasan Menabung di Era Digital
1. Melawan Inflasi dan Kenaikan Harga
Inflasi menurunkan daya beli. Menabung membantu menjaga kestabilan konsumsi dan menyesuaikan diri dengan kenaikan biaya hidup.
2. Dana Darurat untuk Situasi Tak Terduga
Tabungan darurat penting untuk menghadapi sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan, menghindari utang berbunga tinggi.
BACA JUGA:Danantara Ungkap Kriteria Saham untuk Investasi di Pasar Modal
BACA JUGA:OJK Kerja Sama dengan PPATK dan BSSN Perkuat Keamanan Sektor Jasa Keuangan