BGN Kaji Pelaksanaan MBG untuk Masyarakat Suku Badui di Lebak
Petugas medis di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten melayani kesehatan bagi anak -anak agar sehat dan tumbuh berkembang-Mansur-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Badan Gizi Nasional (BGN) tengah mengkaji pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi masyarakat Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Program ini bertujuan meningkatkan pemenuhan gizi anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di komunitas adat tersebut.
Koordinator BGN Wilayah Kabupaten Lebak, Asep Royani, mengatakan pengkajian perlu dilakukan karena kondisi topografi permukiman Badui berada di kawasan tanah hak ulayat adat yang berbukit dan pegunungan. Selain itu, masyarakat adat biasanya menghabiskan siang hari di ladang menanam padi huma, palawija, sayuran, dan tanaman lain.
“Kami harus memastikan pendistribusian MBG tepat sasaran agar anak-anak dan ibu menerima gizi dengan lancar dan aman,” ujar Asep di Lebak, Minggu.
Menurutnya, program MBG akan dirancang dengan dapur khusus di beberapa titik strategis untuk memudahkan distribusi menu makanan. Hal ini penting agar gizi anak-anak dapat terpenuhi dan mereka tumbuh kuat serta sehat. Asep menekankan koordinasi dengan pemerintah desa dan tokoh adat Badui menjadi langkah awal agar program berjalan sesuai kebutuhan masyarakat.
BACA JUGA:BGN Siap Tambah Ahli Gizi untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:BGN Dorong Kemenag Koordinasi Pesantren Jadi Penerima Manfaat MBG
Sementara itu, Kepala Desa Kanekes, Jaro Oom, menyatakan masyarakat Badui akan menerima MBG selama program tersebut tidak bertentangan dengan adat dan tidak menimbulkan konflik sosial. Ia menekankan, pendistribusian harus mempertimbangkan kondisi lokal, termasuk lokasi dapur dan metode penyaluran, mengingat anak-anak di desa tersebut tidak bersekolah.
“Kami tidak menolak program MBG asalkan satu rasa, satu standar untuk masyarakat Badui dan tetap menghormati adat setempat,” kata Jaro Oom.
Program MBG merupakan kebijakan pemerintah untuk memastikan pemenuhan gizi masyarakat, sekaligus mendukung pertumbuhan anak dan kesehatan ibu, dengan pendekatan yang sesuai kondisi lokal dan adat setempat. (ant)