BGN: Anggaran Rp 20 Triliun dari Danantara untuk Biayai Peternak Ayam, Bukan Bangun Peternakan
Ilustrasi peternak ayam tengah mengumpulkan produksi telur peternakannya--Jawapos
BELITONGEKSPRES.COM - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang memastikan anggaran Rp 20 triliun yang akan digelontorkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) ditujukan untuk membiayai peternak ayam pedaging dan petelur di seluruh Indonesia, bukan untuk membangun peternakan milik Danantara.
"Anggaran sebesar Rp 20 triliun itu untuk membiayai para peternak, bukan Danantara yang membangun peternakan sendiri," kata Nanik di Jakarta, Senin 17 November.
Proyek ini dirancang sebagai ekosistem terintegrasi yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di hulu dan peternakan kecil di hilir. Tujuannya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga telur serta ayam, sekaligus mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Nanik menambahkan, pembiayaan kepada peternak diharapkan dapat memenuhi kebutuhan telur dan daging ayam untuk MBG sehingga dapat mencegah lonjakan harga yang berpotensi menimbulkan inflasi.
BACA JUGA:Pemerintah Naikkan Target KUR 2026 Jadi Rp 320 Triliun, Mayoritas Dialokasikan ke Sektor Produksi
BACA JUGA:DJP Revisi Subjek PPh Final 0,5 Persen untuk Tutup Celah Penghindaran Pajak
Sebelumnya, COO BPI Danantara Dony Oskaria menjelaskan bahwa rencana pengucuran dana Rp 20 triliun masih membutuhkan kajian lebih lanjut. Ke depannya, akan ada Surat Keputusan Bersama (SKB) sejumlah menteri untuk menetapkan penugasan pembangunan peternakan ayam terkait ketahanan pangan.
"Ini akan dikaji, termasuk SKB dari Menteri untuk penugasan pembangunan, terutama terkait ketahanan pangan," ujar Dony di Jakarta, Rabu 12 November.
Dony juga menekankan bahwa kebutuhan protein untuk program MBG sangat tinggi. Pemerintah berencana mendorong swasembada protein agar pasokan daging dan telur dapat mencukupi kebutuhan program ini.
"Program MBG membutuhkan banyak protein, sehingga pemerintah berupaya mendorong swasembada protein," tambahnya. (jpc)