Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Perbedaan HIV dan AIDS: Pemahaman, Risiko, dan Pentingnya Pengobatan ARV

Ilustrasi - Kenali Gejala HIV Dini agar Terhindar dari AIDS--Freepik

BELITONGEKSPRES.COM - Pemahaman yang tepat tentang HIV dan AIDS sangat penting untuk melindungi kesehatan diri dan orang di sekitar. HIV dan AIDS bukan sekadar isu kesehatan, melainkan kondisi medis serius yang membutuhkan pengetahuan mendalam terkait pencegahan, gejala, dan pengobatan.

Menurut kanal YouTube Kata Dokter pada Jumat 14 November, pemahaman yang benar meliputi perbedaan antara HIV dan AIDS, cara penularan, kelompok risiko, gejala yang muncul, hingga pentingnya pengobatan antiretroviral (ARV).

1. Perbedaan HIV dan AIDS

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dengan merusak sel-sel imun, terutama sel CD4, sehingga tubuh kehilangan kemampuan melawan infeksi. Jika tidak ditangani, HIV dapat berkembang menjadi AIDS.

AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome adalah tahap akhir infeksi HIV, ditandai kerusakan sistem imun yang berat sehingga tubuh tidak mampu melawan infeksi ringan maupun berat. AIDS bukan virus, melainkan kumpulan gejala dan komplikasi akibat infeksi HIV yang sudah lanjut.

BACA JUGA:Benarkah Pasta Gigi Bisa Sembuhkan Luka Bakar? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:7 Kesalahan Minum Kopi yang Sering Tidak Disadari Menurut Dokter

Dengan pengobatan dan perawatan tepat, seseorang dapat hidup lama dengan HIV tanpa berkembang menjadi AIDS. Memahami perbedaan ini penting untuk mengenali risiko dan langkah penanganan.

2. Cara HIV Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh

HIV menargetkan sel CD4 yang berfungsi sebagai komando utama sistem kekebalan tubuh. Kerusakan pada sel ini membuat tubuh rentan terhadap infeksi ringan seperti flu atau jamur mulut, yang dapat berkembang menjadi penyakit serius. 

Infeksi oportunistik seperti tuberkulosis, pneumonia, dan gangguan pencernaan kronis sering muncul pada tahap lanjut.

3. Jalur Penularan HIV

Virus HIV menular melalui tiga jalur utama:

  • Cairan seksual: Hubungan seksual tanpa kondom, terutama dengan banyak pasangan, menjadi penyebab utama.
  • Darah: Penggunaan jarum suntik bersama atau prosedur medis tidak steril berisiko tinggi.
  • Air susu ibu (ASI): Penularan dari ibu positif HIV ke bayi meningkat jika tidak ada pengobatan ARV selama kehamilan.

4. Kelompok dan Perilaku Risiko Tinggi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan