Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Ide Gila, Elon Musk Rancang Satelit AI untuk Blokir Sinar Matahari

Ide Gila, Elon Musk Rancang Satelit AI untuk Blokir Sinar Matahari--(Foto: The Guardian)

BELITONGEKSPRES.COM – Elon Musk kembali bikin heboh dunia dengan ide futuristik yang disebutnya bisa menyelamatkan umat manusia dari ancaman perubahan iklim.

Melalui unggahan di platform X, miliarder yang juga CEO SpaceX itu mengusulkan proyek “memblokir sinar Matahari” menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan konstelasi satelit tenaga surya.

Menurut Musk, sistem satelit ini dirancang untuk menyaring sebagian kecil panas Matahari yang masuk ke atmosfer Bumi, sehingga mampu menekan laju pemanasan global.

“Konstelasi satelit tenaga surya yang dilengkapi AI bisa mencegah pemanasan global hanya dengan sedikit mengurangi energi Matahari yang sampai ke Bumi,” tulisnya di X dikutip Selasa (11/11/2025).

Saat ini, SpaceX mengoperasikan lebih dari 9.000 satelit di orbit rendah Bumi (LEO). Meski belum memiliki kemampuan untuk mengatur energi surya, ribuan satelit tersebut sudah sering dikeluhkan para astronom karena mengganggu observasi ruang angkasa.

BACA JUGA:5 Game Penghasil Saldo DANA Tercepat 2025, Bisa Dimainkan di HP Kentang Tanpa Lag!

Unggahan Musk sontak menuai reaksi dari banyak warganet yang mempertanyakan akurasi dan keamanan teknologi tersebut. Mereka khawatir, penyaringan energi Matahari bisa memicu cuaca ekstrem atau gangguan iklim yang tak terduga.

Musk menjawab, “Bisa, hanya perlu penyesuaian kecil agar tidak menyebabkan pendinginan atau pemanasan berlebihan. Bumi sudah beberapa kali seperti bola salju.”

Gagasan memblokir sinar Matahari sebagai solusi iklim dikenal dengan istilah geoengineering. Teknologi ini bertujuan mengubah sistem iklim Bumi melalui manipulasi radiasi surya.

Misalnya dengan memantulkan sebagian cahaya Matahari kembali ke angkasa. Namun, pendekatan ini sangat kontroversial karena dinilai berisiko tinggi terhadap stabilitas ekosistem dan keseimbangan cuaca global.

Beberapa penelitian terkait geoengineering bahkan dilakukan secara diam-diam. Seperti dilansir Futurism, pada tahun lalu ilmuwan Universitas Washington sempat diminta menghentikan eksperimen penyuntikan partikel pencerah awan ke atmosfer di Alameda, California.

BACA JUGA:Elon Musk Sebut Banyak Pekerjaan Kantoran Bakal Digantikan AI

Proyek tersebut melibatkan firma geoengineering SilverLining dan SRI International, namun dihentikan karena tidak mendapat izin publik.

Menurut laporan Politico, percobaan serupa juga direncanakan di area laut lepas seluas 3.900 mil persegi di sekitar Amerika Utara, Cile, hingga Afrika Selatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan