Proporsi Pekerja Formal Naik Jadi 42,20 Persen, Pengangguran Terbuka Turun
Ilustrasi: Proporsi Pekerja Formal Naik Jadi 42,20 Persen, Pengangguran Terbuka Turun-Istimewa-
JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Kondisi pasar tenaga kerja nasional terus menunjukkan perbaikan berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS).
BPS mencatat proporsi pekerja formal di Indonesia pada Agustus 2025 mencapai 42,20 persen dari total penduduk bekerja, meningkat dari 42,05 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan ini menandakan peningkatan kualitas pekerjaan di tengah pertumbuhan ekonomi yang tetap solid. Bersamaan dengan itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga mengalami penurunan.
Adapun BPS mencatat TPT pada Agustus 2025 sebesar 4,85 persen, turun dibandingkan 4,91 persen pada Agustus 2024.
BACA JUGA:IPM Indonesia 2025 Naik Jadi 75,90, Kualitas Hidup dan Ekonomi Rakyat Melonjak
“Terjadi penurunan TPT yang diikuti dengan penurunan jumlah pengangguran terbuka menjadi 7,46 juta orang pada Agustus 2025,” ujar Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Edy menambahkan, peningkatan proporsi pekerja formal terutama didorong oleh bertambahnya jumlah buruh, karyawan, atau pegawai di berbagai sektor.
Hal ini memperlihatkan arah pasar kerja yang semakin stabil dan terstruktur. “Proporsi penduduk yang bekerja pada kegiatan formal meningkat selama periode Agustus 2024–Agustus 2025,” jelasnya.
Dari sisi tingkat pendidikan, BPS juga mencatat perubahan yang signifikan. Penduduk bekerja dengan pendidikan diploma ke atas naik dari 10,50 persen pada Agustus 2024 menjadi 10,84 persen di Agustus 2025.
BACA JUGA:Ekonomi Stabil, Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia Capai 146,54 Juta Orang per Agustus 2025
Sebaliknya, pekerja dengan pendidikan SD ke bawah turun dari 35,80 persen menjadi 34,75 persen pada periode yang sama.
Perbaikan struktur tenaga kerja ini menjadi sinyal positif bagi ketahanan ekonomi rumah tangga. Dengan meningkatnya proporsi pekerja formal, daya beli masyarakat berpotensi menguat, sekaligus menopang pertumbuhan konsumsi domestik --salah satu motor utama perekonomian nasional.
BPS juga mencatat, proporsi pekerja penuh waktu pada Agustus 2025 mencapai 67,32 persen, pekerja paruh waktu 24,77 persen, dan setengah pengangguran sebesar 7,91 persen. Angka-angka tersebut menegaskan tren perbaikan dalam kualitas dan stabilitas lapangan kerja nasional.***