Menteri Ara Minta Kepala Daerah Permudah Pengurusan Rumah Subsidi untuk MBR
Pelaksanaan sosialisasi program kredit usaha rakyat (KUR) Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman RI bersama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Surabaya, Kamis (16/10/2025) malam-Indra Setiawan-ANTARA
BELITOGNEKSPRES.COM - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mempercepat proses pengurusan dan perizinan rumah bersubsidi. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah pusat untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh Indonesia.
Maruarar menyoroti capaian rumah subsidi nasional, di mana Jawa Barat masih memimpin dengan 45.673 unit, disusul Jawa Tengah 17.698 unit, Sulawesi Selatan 16.295 unit, dan Jawa Timur 13.228 unit. Ia menilai capaian Jawa Timur masih terlalu rendah mengingat provinsi ini memiliki populasi terbesar kedua di Indonesia.
“Penduduk di Jawa Timur yang belum memiliki rumah mencapai 1,8 juta jiwa. Padahal Presiden Prabowo sudah memberikan porsi besar untuk rumah subsidi. Sayang kalau realisasinya masih di posisi keempat,” ujar Maruarar saat menghadiri Sosialisasi Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kementerian PKP bersama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Surabaya.
Ia juga mendorong Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar memfasilitasi kebijakan yang mempermudah MBR memperoleh rumah, termasuk pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
BACA JUGA:Menteri PKP Sebut Bunga Rumah Subsidi Tidak Naik, Kuota FLPP Naik 350 Ribu Unit
BACA JUGA:PKP Ajak UMKM Milenial dan Gen Z Manfaatkan Kredit Program Perumahan
Menurutnya, inisiatif seperti ini merupakan bagian dari terobosan pemerintahan Presiden Prabowo yang harus diteruskan hingga ke tingkat kabupaten dan kota.
Direktur Utama PT Semen Indonesia Group (SIG), Indrieffouny Indra, menyambut positif langkah pemerintah dalam memperluas akses kepemilikan rumah bagi MBR. Ia menilai kebijakan subsidi perumahan tak hanya berdampak sosial, tetapi juga menggerakkan sektor konstruksi dan ritel bahan bangunan.
“Program ini memberi efek berganda bagi ekonomi. Kami menyiapkan berbagai insentif bagi pemilik toko bangunan yang mendukung penjualan bahan untuk proyek rumah subsidi, termasuk hadiah bagi yang berhasil meningkatkan volume penjualan,” kata Indrieffouny.
SIG juga memastikan kesiapan pasokan semen untuk memenuhi kebutuhan pembangunan rumah MBR di berbagai daerah. Program ini diharapkan memperkuat rantai pasok dan mendorong pertumbuhan sektor konstruksi secara berkelanjutan.
Acara tersebut turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (ant)