Menkeu Purbaya Kaji Usulan Renovasi Ponpes Al Khoziny Pakai APBN
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu (15/10/2025)-Bayu Saputra-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan meninjau terlebih dahulu proposal bantuan renovasi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny sebelum memutuskan apakah dana APBN dapat digunakan untuk pembangunan ulang. Hingga saat ini, ia mengaku belum menerima atau membaca detail pengajuan tersebut.
“Saya belum lihat proposalnya,” ujar Purbaya di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu 15 Oktober.
Sebelumnya, Purbaya sempat mempertimbangkan untuk mendukung rencana bantuan bagi Ponpes Al Khoziny yang ambruk, namun kemudian menerima pesan agar tidak menyetujuinya. “Jangan, katanya. Nanti yang lain iri,” ungkapnya tanpa menjelaskan siapa yang menyampaikan pesan tersebut.
Meski demikian, Purbaya menegaskan bahwa keputusan akhir akan diambil setelah ia menelaah isi proposal secara menyeluruh. “Saya belum tahu bagaimana yang terbaik, tapi nanti begitu lihat proposal, saya akan putuskan,” katanya.
BACA JUGA:Soal Bangun Kembali Ponpes Al Khoziny Pakai APBN, Purbaya Akui Belum Terima Proposal
BACA JUGA:Kasus Ambruk Mushalla Ponpes Al Khoziny, Polda Jatim Mulai Periksa Saksi
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai pemerintah perlu hadir untuk membantu pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny menggunakan dana APBN. Menurutnya, langkah itu merupakan bentuk tanggung jawab negara untuk menjamin keamanan dan kenyamanan kegiatan belajar para santri.
Ia menekankan bahwa meskipun ada dugaan kelalaian yang menyebabkan ambruknya bangunan, proses hukum tetap bisa berjalan paralel dengan upaya pemulihan. “Anak-anak santri itu generasi masa depan kita. Kalau ada kelalaian, biar hukum berjalan. Tapi negara tetap harus hadir untuk melindungi,” kata Cak Imin.
Menko PM juga menambahkan bahwa penggunaan APBN akan mempercepat proses penanganan dan pembangunan ulang. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pesantren sebagai bagian penting dari kehidupan sosial dan pendidikan bangsa. Pesantren, kata dia, bukan hanya lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga benteng moral dan budaya yang telah berperan sejak sebelum kemerdekaan. (ant)