Bapanas: Produksi Pangan Lampaui Kebutuhan Nasional, Siap Jadi Lumbung Dunia
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Konsolidasi Satgas Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Banda Aceh, Aceh, Kamis (18/9/2025)-Bapanas-ANTARA/HO
BELITONGEKSPRES.COM - Indonesia semakin menunjukkan kemampuan swasembada pangan yang solid. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan produksi beras, daging ayam, telur, cabai, hingga bawang merah sudah mampu dipenuhi dari dalam negeri. Kondisi ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mewujudkan visi menjadi lumbung pangan dunia.
Arief menegaskan pencapaian ini sejalan dengan pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York yang menekankan ambisi Indonesia sebagai pusat ketahanan pangan global. Menurutnya, produksi beras nasional saat ini berada pada level yang kuat sehingga layak menjadi kebanggaan bersama.
Bapanas mencatat proyeksi neraca pangan nasional yang diperbarui tiap bulan menunjukkan tingkat ketercukupan yang positif. Untuk telur ayam, produksi tahun 2025 diperkirakan mencapai 6,5 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 6,2 juta ton.
Daging ayam diproduksi sekitar 4,2 juta ton per tahun, melebihi kebutuhan 3,8 juta ton. Produksi cabai besar dan cabai rawit masing-masing mencapai 1,4 juta ton dan 1,6 juta ton, jauh di atas kebutuhan domestik yang berkisar 876 ribu hingga 958 ribu ton.
BACA JUGA:Purbaya Tahan Penunjukan E-Commerce Pemungut Pajak Pedagang
BACA JUGA:Ekonom: Aliran Dana Rp200 Triliun Berpotensi Hasilkan Kredit Berisiko Tinggi
Komoditas bawang merah juga mencatatkan kinerja ekspor. Pada semester pertama tahun ini telah diekspor 128 ton dan direncanakan meningkat menjadi 5 ribu ton pada semester kedua. Produksi bawang merah setahun mencapai 1,3 juta ton dengan konsumsi dalam negeri hanya 1,1 juta ton.
Untuk beras, proyeksi hingga Oktober menunjukkan produksi 31 juta ton, dan pada November–Desember diperkirakan tambahan produksi 1,5 hingga 1,8 juta ton sehingga total surplus mendekati 3 juta ton.
Arief mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas produksi dari ancaman bencana, serangan hama, penyakit, dan cuaca ekstrem agar capaian surplus tetap terjaga. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperkuat optimisme ini.
Produksi beras Januari–Oktober 2025 diperkirakan 31,04 juta ton, melebihi capaian 2024 sebesar 30,62 juta ton dan mendekati angka produksi 2023 sebesar 31,1 juta ton.
BACA JUGA:84 Penunggak Pajak Sudah Bayar Rp5,1 Triliun | Sisanya Diburu Kemenkeu
BACA JUGA:Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp8,77 Triliun hingga Agustus 2025
Angka ini terdiri atas realisasi produksi Januari–April sebesar 14 juta ton, produksi sementara Mei–Juni 7,92 juta ton, dan potensi produksi Juli–Oktober 9,11 juta ton.
Dengan tren positif ini, pemerintah optimistis Indonesia bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan domestik, tetapi juga memperkuat posisi di pasar global. Visi menjadi lumbung pangan dunia yang disampaikan Presiden Prabowo semakin mendekati kenyataan seiring meningkatnya kapasitas produksi berbagai komoditas strategis dalam negeri. (ant)