Tambang Timah Ilegal di Babel Jadi Sorotan, Pemerintah Siapkan Langkah Strategis
Penertiban: PT Timah Tbk bersama Polres Bangka Barat saat menertibkan tambang ilegal di perairan laut Cupat, Kecamatan Parittiga, Sabtu (23/8/2025) lalu-Istimewa-
JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM – Persoalan tambang timah ilegal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Negeri Serumpun Sebalai menjadi perhatian serius pemerintah pusat.
Pemerintah pusat menegaskan keseriusannya dengan menyiapkan langkah strategis untuk membenahi tata kelola sumber daya alam, terutama timah. Sebab, selama ini kerap menjadi sumber masalah sekaligus potensi besar bagi kemakmuran bangsa.
Langkah ini diperlihatkan secara nyata melalui rapat lintas kementerian yang dipimpin langsung Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional (DPN), Sjafrie Sjamsoeddin.
Pertemuan penting itu berlangsung di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025), dengan agenda utama merancang regulasi tata kelola pertambangan timah yang sesuai amanat konstitusi.
Rapat DPN Bahas Tata Kelola Timah
Berdasarkan siaran pers resmi yang dikutip dari ANTARA Minggu (14/9/2025), rapat tersebut menghadirkan pejabat tinggi lintas kementerian dan lembaga.
BACA JUGA:DPN Bahas Tata Kelola Timah: Bahlil Minta Libatkan Masyarakat
Karo Infohan Setjen Kemhan, Brigjen TNI Frega Wennas Inkiriwang, menjelaskan pertemuan dimulai dengan paparan Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro, mengenai kondisi aktual sektor pertimahan.
Restu menekankan bahwa produksi perusahaan belum optimal akibat maraknya praktik penambangan ilegal. Ia juga menawarkan dua opsi kebijakan strategis yang bisa ditempuh: penertiban penambangan liar serta langkah penataan tata kelola pertambangan yang lebih menyeluruh.
Paparan itu kemudian dilanjutkan dengan pandangan sejumlah menteri. Antara lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Kemudian, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, hingga Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Industri Mineral, Brian Yuliarto.
Menurut Brigjen Frega, rapat tersebut digelar secara tertutup dengan tujuan menghasilkan rekomendasi strategis untuk Presiden Prabowo Subianto terkait tata kelola timah yang lebih adil, transparan, dan menguntungkan negara.
BACA JUGA:Penyelundupan Timah Asal Babel ke Thailand: Nahkoda Kapal Jadi Tersangka
“Dengan langkah strategis ini, produksi PT Timah diharapkan bisa terus ditingkatkan, baik dalam konteks hilirisasi maupun peningkatan ekspor, demi mendukung kemakmuran bangsa,” ujar Frega.