Sering Menahan Buang Air Kecil? Waspadai 5 Risiko Berbahaya Ini
Ilustrasi menahan kencing--Freepik
BELITONGEKSPRES.COM - Menahan buang air kecil mungkin terlihat sepele, tapi kebiasaan ini bisa jadi bumerang untuk kesehatan saluran kemih. Saat rasa ingin pipis datang, tubuh sedang memberi sinyal penting yang tidak boleh diabaikan. Mengabaikannya berarti memaksa kandung kemih bekerja di luar kapasitas normalnya dan ini punya konsekuensi serius.
Mengapa Menahan Buang Air Kecil Berbahaya?
Menurut EMC Healthcare, kandung kemih akan memberi sinyal ketika sudah penuh. Menunda ke toilet membuat urin tertahan lebih lama, menciptakan kondisi ideal bagi bakteri berkembang, sekaligus melemahkan fungsi organ itu sendiri. Kebiasaan ini berpotensi memicu gangguan saluran kemih yang bisa berkembang menjadi penyakit serius.
Risiko Kesehatan Akibat Menahan Pipis Terlalu Sering
BACA JUGA:Ketombe Parah? Coba Formula Zinc Pyrithione, Ketoconazole, dan Selenium Sulfide
BACA JUGA:Jangan Tidur Setelah Makan! Ini 4 Risiko Kesehatan yang Mengintai
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Ciputra Hospital menjelaskan, urin yang tertahan di kandung kemih menjadi media subur bagi bakteri. Inilah awal munculnya infeksi saluran kemih. Gejalanya meliputi nyeri atau rasa panas saat pipis, anyang-anyangan, hingga demam bila infeksi menyebar ke ginjal.
2. Batu Kandung Kemih
Priyama Hospital menyoroti risiko terbentuknya batu kandung kemih. Urin yang mengendap terlalu lama bisa membentuk kristal. Jika dibiarkan, kristal ini berubah menjadi batu yang menyakitkan dan mengganggu aliran urin.
3. Melemahnya Otot Kandung Kemih
Masih menurut EMC Healthcare, sering menahan pipis dapat melemahkan otot kandung kemih. Akibatnya kontrol terhadap buang air kecil menurun dan berisiko menyebabkan inkontinensia urin (mengompol pada orang dewasa).
BACA JUGA:Depresi Ringan Bisa Memburuk Jika Diabaikan, Ini 6 Tandanya
BACA JUGA:9 Pantangan Ibu Hamil Trimester Pertama agar Janin Sehat dan Aman
4. Infeksi Menyebar ke Ginjal
ISK yang tidak ditangani bisa membuat bakteri naik ke ginjal dan memicu pielonefritis infeksi ginjal yang jauh lebih serius dan berbahaya.