Menko Airlangga Usulkan Perusahaan Besar Buka Program Magang Berhonor untuk Lulusan Baru
Menko Bidang perekonomian Airlangga Hartarto-Ist-
BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah mendorong perusahaan-perusahaan besar di Indonesia untuk membuka program magang industri berdurasi enam bulan bagi para lulusan baru, lengkap dengan pemberian honorarium. Usulan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri Luncheon Meeting bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Airlangga menekankan bahwa program magang ini lebih dari sekadar kerja praktik. Ini merupakan kesempatan bagi lulusan baru untuk mendapatkan pengalaman kerja nyata, meningkatkan keterampilan, sekaligus memberi perusahaan akses untuk menemukan talenta potensial.
“Seiring masuknya lulusan baru ke pasar kerja, pemerintah mendorong perusahaan besar membuka kesempatan magang industri selama enam bulan dengan honorarium,” ujarnya.
Menurut Airlangga, kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional tetap inklusif, terutama di tengah ketidakpastian global.
BACA JUGA:Kadin Soroti Pentingnya Keamanan Dalam Negeri yang Mempengaruhi Iklim Investasi dan Perdagangan
BACA JUGA:Jaga Daya Beli, Pemerintah Pastikan Stimulus Ekonomi Semester II 2025 Berlanjut
Selain program magang, pemerintah juga menyiapkan langkah strategis lain, termasuk revitalisasi industri padat karya, stimulus sektor pariwisata, dan perluasan akses pembiayaan untuk UMKM serta petani.
Airlangga menambahkan bahwa transformasi digital menjadi fokus utama pemerintah, dengan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Digitalisasi, termasuk AI, akan membuka banyak lapangan kerja. Misalnya, untuk data labeling saja dibutuhkan 10 ribu tenaga kerja,” jelasnya.
Selain itu, Airlangga menyinggung rencana percepatan pengerjaan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk pembangunan Giant Sea Wall untuk melindungi masyarakat pesisir dari dampak perubahan iklim.
Proyek ini akan dilaksanakan secara bertahap dengan kerja sama sejumlah negara mitra seperti Tiongkok, Korea, Jepang, hingga negara-negara Eropa.
Dalam kancah global, Indonesia juga terus memperkuat komitmen perdagangan internasional. Airlangga menyebut bahwa perjanjian IEU-CEPA akan diteken pada 23 September 2025, sementara perundingan perdagangan dengan Amerika Serikat juga akan dilanjutkan.
Selain itu, Indonesia mencatat kemenangan di WTO terkait sengketa biodiesel dan nikel, menegaskan posisi tegas negara dalam memperjuangkan kepentingan nasional. (jpc)