Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Analis Sebut Rupiah Bisa Dekati Rp17.000 Imbas Aksi Demo

Ilustrasi rupiah melemah terhadap dollar Amerika Serikat--Dok. JawaPos.com

BELITONGEKSPRES.COM - Aksi demonstrasi yang terus berlangsung dinilai berpotensi menekan nilai tukar rupiah pada pekan depan. Analis memperingatkan, jika gejolak sosial berkepanjangan tidak segera mereda, rupiah bisa tertekan hingga mendekati Rp17.000 per dolar AS.

Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa pergerakan kurs rupiah saat ini sedang berada dalam fase bullish consolidation pada grafik USD/IDR. Kondisi ini menunjukkan tren pelemahan rupiah terhadap dolar AS, yang salah satunya dipicu oleh sentimen negatif akibat aksi demonstrasi.

Menurut Nafan, level Rp17.061,90 yang sempat tercatat pada 8 April 2025 menjadi titik resistance penting bagi rupiah. Jika tekanan demonstrasi berlanjut, bukan tidak mungkin kurs kembali menguji level tersebut. Meski demikian, ia menegaskan bahwa untuk benar-benar terpuruk hingga menembus Rp17.000 per dolar AS, dibutuhkan faktor pemicu tambahan selain gejolak politik domestik.

Dari sisi fundamental, Nafan menilai makroekonomi Indonesia masih cukup solid. Bank Indonesia (BI) disebut memiliki komitmen kuat menjaga stabilitas moneter. Cadangan devisa yang berada pada level tinggi dan surplus neraca dagang menjadi penopang utama yang menjaga ketahanan eksternal Indonesia.

BACA JUGA:Produk Lokal Tembus Pasar Nasional, AOE 2025 Hadirkan Peluang Baru

BACA JUGA:Mendag Budi Santoso Pastikan Pasokan Ritel Aman di Tengah Demonstrasi

“Kalau pun rupiah sempat menyentuh Rp17.000, posisi cadangan devisa yang besar masih bisa meredam tekanan tersebut. Ditambah dengan surplus perdagangan, daya tahan ekonomi kita relatif kuat,” ujarnya.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa investor akan lebih berhati-hati untuk masuk ke aset berisiko dalam kondisi ini. Investor asing, khususnya, cenderung menahan diri untuk melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar saham hingga situasi ekonomi dan politik dalam negeri kembali stabil.  (beritasatu)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan