Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Harga Beras Masih Tinggi, PERHEPI Minta Bantuan Pangan Beras Diteruskan

Bantuan beras 10 kilogram. (Dok. Bapanas)--

BELITONGEKSPRES.COM - Program bantuan pangan beras dinilai masih sangat dibutuhkan untuk menekan lonjakan harga beras yang terus bertahan tinggi di sejumlah daerah. Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) melalui Khudori menegaskan, distribusi beras kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebaiknya diteruskan hingga akhir 2025.

Ia mengusulkan agar bantuan diberikan periode September–Desember dengan porsi lebih besar, yaitu 15 kilogram per keluarga setiap bulan. Total kebutuhan program tersebut diperkirakan mencapai 1,098 juta ton beras.

Menurut Khudori, cadangan beras Perum Bulog masih cukup untuk menopang kebijakan ini. Data terbaru menunjukkan stok Bulog mencapai 3,933 juta ton, mayoritas berupa cadangan beras pemerintah (CBP) yang memang disiapkan untuk program stabilisasi pangan. 

Bahkan jika target penyaluran beras SPHP sebesar 1,3 juta ton dan distribusi bantuan pangan periode Juni–Juli sebesar 366 ribu ton tercapai, stok akhir tahun diperkirakan masih tersisa sekitar 2,684 juta ton.

BACA JUGA:Wamen UMKM Dorong Digitalisasi dan Literasi Keuangan agar Usaha Kecil Naik Kelas

BACA JUGA:Dana Jumbo MBG Rp170 Triliun Rawan Penyimpangan, KPK Tekankan Perkuat Pengawasan

Harga beras nasional sendiri masih menunjukkan tren tinggi. Data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan bersama Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga rata-rata beras medium dan premium di berbagai wilayah tetap melampaui harga eceran tertinggi (HET).

Pada pekan ketiga Agustus 2025, harga beras medium di zona 1 tercatat Rp14.005 per kilogram dan premium Rp15.437 per kg, padahal HET untuk medium hanya Rp12.500 per kg dan premium Rp14.900 per kg. 

Kondisi serupa terjadi di zona 2, dengan rata-rata harga medium Rp14.872 per kg dan premium Rp16.618 per kg. Sementara di zona 3, harga lebih tinggi lagi, yakni medium Rp18.899 per kg dan premium Rp20.709 per kg.

Untuk meredam kenaikan, pemerintah terus menyalurkan beras melalui program SPHP dengan target 1,3 juta ton hingga akhir tahun. Namun, realisasi distribusi sejak Juli hingga Agustus 2025 baru sekitar 93.780 ton, atau rata-rata 2.084 ton per hari.

Selain itu, bantuan pangan beras sebesar 10 kilogram per keluarga juga telah disalurkan kepada 18,3 juta penerima manfaat. Distribusi ini mencakup alokasi dua bulan (Juni dan Juli 2025) yang diberikan sekaligus dalam satu kali penyaluran.

Khudori menilai konsistensi pemerintah menjaga program bantuan pangan adalah kunci untuk mengendalikan harga sekaligus menjaga daya beli masyarakat di tengah tingginya harga beras. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan