Bagaimana Cara Melatih Anak untuk Mulai Berpuasa? Ini Tips dari Psikolog
Ilustrasi, Cara mengajari anak berpuasa-freepik-
BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., menjelaskan beberapa langkah yang diperlukan untuk mengajari anak-anak memulai berpuasa, salah satunya adalah memberikan pemahaman tentang makna puasa.
"Cara mempersiapkan anak berpuasa adalah dengan mendiskusikan terlebih dahulu dengan anak kita mengapa puasa itu harus dilakukan. Pemahaman pada anak akan terjadi bukan dengan menasehati atau mendoktrin," ungkap Novi kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Novi menjelaskan bahwa anak-anak perlu dipahamkan tentang makna puasa, termasuk keutamaan dan manfaatnya seperti kesehatan dan pengendalian diri. Selain itu, anak-anak harus disadarkan bahwa puasa Ramadan juga memberi manfaat bagi orang lain, seperti melalui amalan sederhana seperti bersedekah.
Orang tua disarankan untuk berdialog dengan anak-anak mereka untuk mencapai kesepakatan apakah mereka ingin mencoba puasa bersama-sama. Kesepakatan tersebut mencakup waktu puasa, apakah penuh, setengah hari, atau opsi lainnya.
BACA JUGA:Konsumsi Secukupnya, Ini Frekuensi Minum Teh dan Kopi yang Dianjurkan Selama Puasa
BACA JUGA:Tips Dari Dokter Merawat Kulit Selama Berpuasa, Supaya Tetap Sehat dan Glowing
"Ketika kesepakatan sudah terjalin, buat semacam perayaan sederhana dalam menyambut Ramadhan agar anak-anak merasa bahwa momentum ini adalah momentum yang menantang untuk dicoba," ucapnya.
Novi juga menyarankan bahwa orang tua sebaiknya meminta pendapat atau kesan-kesan setelah anak-anak menjalani puasa.
Menurutnya, anak-anak yang baru mulai belajar puasa perlu diberi kesempatan untuk merenungkan pengalaman mereka. Misalnya, orang tua dapat menanyakan kapan waktu yang paling sulit bagi mereka, bagaimana cara mereka mengatasinya, apa yang mereka rasakan, dan apakah ada pengalaman luar biasa yang mereka alami.
"Dari situ mereka akan merasa bahwa berpuasa memberi makna bukan hanya pada dirinya juga orang lain," bebernya.
Ia menekankan bahwa orang tua juga sebaiknya melatih anak-anak secara bertahap dalam berpuasa sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk memastikan kesehatan mereka tetap terjaga.
BACA JUGA:Yuk Coba! Olahan Makanan Modern yang Terbuat Dari Kurma, Cocok Untuk Buka Puasa
BACA JUGA:Daftar Pekerjaan Yang Cocok Bagi Kamu Yang Memiliki Kepribadian Introvert
"Sebenarnya kan ada kaidah agamanya bahwa yang berpuasa penuh adalah yang Akil Baligh. Bagi anak-anak sifatnya belum wajib karena sedang belajar, apalagi kondisi kesehatannya sangat membutuhkan asupan air dan lain-lain," pungkas Novi.