Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Sinergi Lintas Instansi, TIMPORA Belitung Timur Siaga Awasi Orang Asing

Rakor Tim PORA Beltim, Rabu (13/08/2025)-(Ist/imigrasi)-

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Rapat Koordinasi Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) Kabupaten Belitung Timur menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar instansi dalam menjaga stabilitas wilayah.

Rakor itu membahas khususnya di tengah potensi meningkatnya kunjungan warga negara asing pasca ditetapkannya Bandara H.A.S. Hanandjoeddin sebagai bandara internasional, pada Rabu (13/8/2025).

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjungpandan, Heryansyah Daulay, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 15 orang asing yang terdaftar di Belitung Timur. 

Adapun, rinciannya, 13 orang pemegang Izin Tinggal Terbatas (ITAS) dan 2 orang pemegang Izin Tinggal Tetap (ITAP).

Keberadaan orang asing di wilayah itu harus memberikan manfaat, bukan ancaman. 

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi Layanan, Imigrasi Gandeng BCA KCU Tanjungpandan

"Tahun lalu, kami berhasil mendeportasi lima warga negara asing yang melanggar ketentuan, di antaranya dari Italia, China, Vietnam, dan Afrika Selatan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama erat antara TIMPORA dan masyarakat yang aktif memberikan informasi,” kata Heryansyah Daulay.

Menurut Heryansyah, dengan diresmikannya status internasional Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, arus kunjungan wisatawan asing diproyeksikan meningkat signifikan.

Kondisi itu berpotensi mendongkrak sektor pariwisata dan perekonomian, namun juga menuntut pengawasan yang lebih intensif terhadap potensi pelanggaran izin tinggal maupun aktivitas yang berisiko terhadap keamanan.

Maka, ia juga mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif.

“Informasi sekecil apa pun sangat berarti bagi kami untuk mencegah potensi pelanggaran atau ancaman,” tambahnya.

BACA JUGA:Clearance Pertama di TPI Udara Hanandjoeddin, Imigrasi Sambut Charter Flight dari Singapura

Menariknya, rapat kali ini juga membahas Desa Binaan Imigrasi di Desa Gantung, Belitung Timur. 

"Program percontohan ini menggabungkan pendekatan keamanan dengan pembinaan sosial, melibatkan masyarakat secara langsung dalam pengawasan orang asing," sebutnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan