Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Kemensos Alihkan Penerima Bansos Usia Produktif ke Program Pemberdayaan Ekonomi

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf saat memberikan keterangan di Pendopo Bupati Cirebon, Jawa Barat, Rabu (13/8/2025)-Fathnur Rohman-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) mengubah strategi penanggulangan kemiskinan dengan mengalihkan penerima bantuan sosial (bansos) usia produktif ke program pemberdayaan ekonomi agar mandiri dan lepas dari garis kemiskinan. 

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan, langkah ini bertujuan agar program pemerintah tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi menjadi pintu masuk menuju kemandirian ekonomi. 

Lansia dan penyandang disabilitas akan tetap menerima bansos, sedangkan kelompok usia produktif akan diarahkan ke pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, atau bantuan modal.

Evaluasi penerima bansos dilakukan setiap lima tahun, dan mereka yang sudah dinilai mampu secara ekonomi akan dikeluarkan dari daftar penerima. Saifullah menekankan bahwa penghentian bansos bukan berarti melepas tanggung jawab pemerintah, melainkan mengubah bentuk bantuan dari konsumtif menjadi produktif. 

BACA JUGA:Menag: Transisi Haji dari Kemenag ke BP Haji Masih Tunggu Payung Hukum

BACA JUGA:Penyaluran Bansos Tepat Sasaran, Kemensos Percepat Pembuatan Rekening Kolektif

Proses ini dilakukan berbasis data yang terukur dengan dukungan pendamping dari Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan (SDM PKH) untuk memastikan penerima siap mengikuti program pemberdayaan hingga mandiri.

Banyak penerima manfaat yang berhasil beralih menjadi pelaku usaha setelah mendapat modal dan pembinaan, bahkan membuka lapangan kerja baru di lingkungannya. 

Kemensos menargetkan lebih dari 300 ribu penerima manfaat setiap tahun, dengan sebagian diarahkan ke jalur pemberdayaan. Pemerintah daerah juga diajak aktif berperan dalam pelatihan, fasilitasi usaha, dan membuka akses pasar. 

Gus Ipul, sapaan akrab mensos optimistis jika program dijalankan secara terpadu antara pusat dan daerah, penanggulangan kemiskinan akan lebih efektif. Targetnya, pada 2026 angka kemiskinan ekstrem di Indonesia, termasuk di Kabupaten Cirebon, bisa mencapai nol persen. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan