Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Diperiksa KPK, Nadiem Makarim Irit Bicara soal Kasus Google Cloud Rp400 Miliar

Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim saat tiba di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025)-Salman Toyibi-Jawa Pos

BELITONGEKSPRES.COM - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis pagi, 7 Agustus 2025. Ia hadir untuk memberikan klarifikasi terkait penyelidikan dugaan korupsi dalam pengadaan layanan Google Cloud di lingkungan Kemendikbudristek.

Nadiem tiba sekitar pukul 09.17 WIB, mengenakan kemeja krem lengan panjang dan didampingi oleh pengacara senior Hotman Paris Hutapea. Saat dicegat awak media, Nadiem hanya menjawab singkat, "Sehat," tanpa memberikan keterangan lebih lanjut. Hotman pun menolak memberi komentar, menyatakan belum saatnya berbicara kepada publik.

Sebelumnya, KPK juga telah memeriksa Fiona Handayani, mantan staf khusus Mendikbudristek, pada Rabu, 30 Juli. Namun, baik Fiona maupun KPK belum memberikan informasi rinci soal materi pemeriksaan, mengingat kasus ini masih dalam tahap penyelidikan awal. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan bahwa lembaganya belum dapat mempublikasikan hasil apapun karena proses penyelidikan masih berlangsung.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur, menjelaskan bahwa penyelidikan terhadap proyek Google Cloud difokuskan pada potensi kemahalan kontrak dan risiko kebocoran data. 

BACA JUGA:Skandal Beras Premium Oplosan: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Baru

BACA JUGA:228 Ribu Penerima Bansos Dicoret, Kemensos Temukan Anomali Transaksi Termasuk Judi Online

Nilai kontrak layanan cloud tersebut mencapai sekitar Rp400 miliar per tahun dan berlaku selama tiga tahun, utamanya untuk mendukung sistem pembelajaran digital termasuk penyimpanan data Platform Merdeka Mengajar (PMM) selama masa pandemi.

KPK tengah menelaah apakah nilai kontrak itu tergolong wajar atau justru merugikan keuangan negara. Selain harga, penyidik juga menyelidiki potensi kebocoran data guru dan siswa yang sempat mencuat ke publik. Dugaan ini menambah kompleksitas kasus karena bisa saja menyangkut aspek keamanan dan integritas sistem pendidikan digital nasional.

Kasus pengadaan layanan Google Cloud ini juga disebut memiliki keterkaitan dengan dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook yang sedang diusut oleh Kejaksaan Agung. Keduanya merupakan bagian dari inisiatif digitalisasi pendidikan yang diluncurkan Kemendikbudristek saat Nadiem menjabat sebagai menteri.

Penyelidikan terus berlangsung, dan publik kini menantikan langkah-langkah lanjutan dari KPK untuk mengungkap dugaan penyimpangan dalam proyek-proyek teknologi pendidikan bernilai besar ini. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan