Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

APBN Salurkan Rp327,1 Miliar untuk Sekolah Rakyat, Fokus pada Anak dari Keluarga Miskin

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati-Kemenkeu Foto/Zalfa' Dhiaulhaq- ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penyaluran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp327,1 miliar hingga semester I tahun 2025. Dana tersebut digunakan untuk mendanai program Sekolah Rakyat sebuah terobosan baru yang bertujuan memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

"Hingga semester I 2025, #UangKita sebesar Rp327,1 miliar telah disalurkan untuk pelaksanaan Sekolah Rakyat melalui Kementerian Pekerjaan Umum," tulis Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui akun Instagram resminya @smindrawati, Rabu 6 Agustus.

Ia menjelaskan bahwa APBN tahun ini diarahkan untuk memperkuat sektor pendidikan dengan menempatkan pemerataan fasilitas sebagai prioritas utama. Program Sekolah Rakyat dirancang menjangkau anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki akses pendidikan yang layak. Lebih dari 3 juta anak Indonesia tercatat tidak bersekolah, dan mayoritas berasal dari kelompok ekonomi terbawah (desil 1 dan 2).

Data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) menunjukkan bahwa alasan utama anak putus sekolah adalah faktor ekonomi. Inilah yang kemudian melandasi kehadiran Sekolah Rakyat sebagai program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Rekening Tidak Aktif Tak Lagi Dibekukan, Aturan Dormant Resmi Dicabut LPS

BACA JUGA:Investasi Dongkrak Ekonomi Kuartal II 2025, PMTB Tumbuh Nyaris 7 Persen

Sri Mulyani menegaskan bahwa program ini hadir sebagai bentuk nyata komitmen negara dalam menghadirkan pendidikan berkualitas dan inklusif. "Semangat ini akan terus dibawa dan diperkuat pada tahun anggaran 2026," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo memastikan pembangunan tahap 1C Sekolah Rakyat sedang berjalan dan menunjukkan progres positif. Dari total 167 lokasi calon sekolah rintisan yang diusulkan, hanya 50 yang lolos proses verifikasi Kementerian PUPR. Dari jumlah tersebut, 49 sekolah didanai melalui APBN, satu menggunakan APBD, sementara sembilan lainnya masih dalam tahap persiapan pembangunan.

Pembangunan sekolah-sekolah ini tidak hanya ditujukan untuk pendidikan dasar, tapi juga akan menjangkau jenjang menengah dengan kapasitas antara 75 hingga 150 siswa per sekolah. Pemerintah menargetkan pembangunan 100 Sekolah Rakyat setiap tahun, sesuai arahan langsung dari Presiden.

Dody menyebutkan progres fisik konstruksi Sekolah Rakyat saat ini telah mencapai 60,93 persen per 4 Agustus 2025. "Kami optimistis penyelesaian konstruksi akan rampung pada akhir Agustus tahun ini," ujarnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan