Layer 1 vs Layer 2: Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Investasi Kripto?
Ilustrasi Kripto- Ist-freepik
BELITONGEKSPRES.COM - Dalam dunia aset digital, istilah seperti USDT P2P price dan Layer 1 atau Layer 2 semakin sering terdengar. Namun, masih banyak investor pemula yang belum memahami perbedaan krusial antara dua lapisan teknologi blockchain ini. Padahal, keduanya punya dampak besar terhadap efisiensi jaringan, biaya transaksi, dan tentu saja peluang investasi.
Layer 1 adalah fondasi utama dari sebuah blockchain, tempat semua transaksi terjadi secara langsung di mainnet. Contohnya adalah Bitcoin dan Ethereum, yang dikenal dengan keunggulan keamanan dan desentralisasi.
Namun, Layer 1 punya keterbatasan: skalabilitas rendah dan biaya tinggi. Ini karena semua data harus divalidasi langsung di jaringan utama, membuat kecepatan transaksi terbatas.
Untuk mengatasi keterbatasan itu, lahirlah Layer 2, yaitu solusi yang dibangun di atas Layer 1. Teknologi ini memproses transaksi secara off-chain dan hanya mengirim data ringkasan ke Layer 1 untuk validasi akhir. Hasilnya, transaksi jadi lebih cepat dan murah. Solusi populer seperti rollups atau sidechains memungkinkan ribuan transaksi per detik tanpa membebani jaringan utama.
BACA JUGA:10 Konglomerat Dunia yang Meraup Miliaran Dolar dari Investasi Kripto
BACA JUGA:Kripto Judi atau Investasi? Ini Penjelasan Lengkap dan Perspektif Hukum di Indonesia
Keduanya tidak saling bersaing, justru saling melengkapi. Layer 1 menjamin keamanan dan keabsahan data, sementara Layer 2 mempercepat dan mengefisienkan transaksi. Kombinasi ini membuka jalan untuk pengembangan dApps, permainan Web3, hingga layanan keuangan terdesentralisasi yang lebih luas dan ramah pengguna.
Bagi investor, pemahaman ini sangat penting. Proyek blockchain yang mengintegrasikan solusi Layer 2 sering kali memiliki potensi pertumbuhan nilai investasi yang lebih tinggi karena lebih siap menghadapi lonjakan adopsi global.
Selain itu, efisiensi biaya juga berarti lebih banyak transaksi dapat dilakukan tanpa terkendala gas fee yang mahal.
Jika Anda tertarik menjelajahi peluang investasi kripto yang lebih efisien, platform seperti Bybit bisa jadi pilihan. Dengan dukungan berbagai aset digital, fitur manajemen portofolio, dan akses ke proyek Layer 1 dan Layer 2, Bybit membuka lebih banyak jalan bagi investor untuk berkembang di dunia blockchain. (beritasatu)