Wartawan Dikeroyok di Kabupaten Beltim, Dewan Pers Tegas Minta Polisi Proses Hukum Pelaku
Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat-Istimewa-
BELITONGEKSPRES.COM - Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat tegas meminta polisi mengejar pelaku pengeroyokan tiga wartawan yang terjadi di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Hal tersebut disampaikannya ketika dimintai tanggapan terkait dugaan kasus pengeroyokan wartawan yang sedang melaksakan tugas peliputan di Kabupaten Beltim, pada Kamis petang (17/7/2025).
Selain itu, Ketua Dewan Pers juga menyesalkan terjadinya tindak kekerasan terhadap jurnalis yang sedang melakukan peliputan di lapangan. "Itu tidak boleh terjadi," tegas Komaruddin dalam keterangannya.
Komaruddin juga meminta aparat kepolisian setempat untuk mengejar para pelaku tindakan pengeroyokan, dan memprosesnya sesuai aturan.
BACA JUGA:Wartawan Dikeroyok Saat Liputan di Beltim, PWI Babel Desak Kapolda Tangkap Pelaku
"Jika benar terjadi pengeroyokan tehadap wartawan (jurnalis) yang tengah menjalankan tugasnya, maka pihak Kepolisian sebagai pengayom rakyat mesti bisa mengejar pelakunya dan diproses hukum secara fair dan transparan sesuai Undang-undang," tegasnya.
Dilansir berita sebelumnya, kejadian pengeroyokan bermula saat tiga orang wartawan, salah satunya Lendra Agustian, anggota PWI Babel sedang melakukan tugas jurnalistik.
Kejadiannya di lokasi proyek tambak udang Vaname di kawasan Tanjung Batu Burok, Desa Mengkubang, Kecamatan Damar, Kabupaten Beltim.
"Kami awalnya menerima panggilan telepon dari Kepala UPT KPHP Gunung Durin, Cahyono. Dia yang meminta kami untuk menemuinya di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur," ungkap Lendra.
BACA JUGA:Wartawan Anggota PWI Babel Dikeroyok Saat Liputan di Beltim, Ini Kronologisnya
Pertemuan itu, sambung pria yang akrab Kacak, bertujuan untuk melakukan klarifikasi terkait pemberitaan yang sebelumnya telah tayang di media.
"Saya bersama dua rekan, Herlambang dan Jasman, berangkat ke Manggar Belitug Timur, menggunakan mobil sekitar pukul 10.00 WIB. Kami tiba sekitar pukul 11.00 WIB," terang Kacak.
Setibanya di Kecamatan Manggar, mereka diarahkan oleh Cahyono untuk bertemu di Kedai Kopi 1001 untuk klarifikasi terkait kawasan hutan lindung di lokasi tambak udang Tanjung Batu Burok, Desa Mengkubang, Kecamatan Damar.
"Setelah wawancara selesai, Cahyono mengajak ketiga wartawan menuju lokasi kejadian pengeroyokan yang berada di kawasan lahan tambak udang tersebut.