Gus Ipul Tegaskan Sekolah Rakyat Bebas dari Bullying dan Kekerasan
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, bebas dari bullying, kekerasan, dan intoleransi di seluruh sekolah rakyat-Zhulfakar-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menciptakan lingkungan belajar yang aman, bebas dari bullying, kekerasan, dan intoleransi di seluruh Sekolah Rakyat. Pernyataan ini disampaikannya saat membuka masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Kabupaten Bogor di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Senin 14 Juli.
Gus Ipul menekankan pentingnya pencegahan sejak dini terhadap segala bentuk kekerasan di lingkungan sekolah. “Tidak boleh ada bullying. Harus dimitigasi, dicegah, dan dilawan. Tidak ada kekerasan seksual, tidak ada intoleransi,” ujarnya.
Untuk mendukung komitmen ini, Kementerian Sosial akan bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait, seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Kolaborasi ini mencakup penyusunan sistem pelaporan, prosedur penanganan, hingga pemanfaatan teknologi deteksi dini terhadap praktik perundungan.
Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata dari upaya pemerintah membuka akses pendidikan bermutu bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Maka dari itu, menciptakan suasana belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan anak menjadi pondasi utama keberhasilan program ini.
BACA JUGA:Menag Sebut Kuota Haji 2026 Belum Ditetapkan, Ada Peluang Bertambah
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Rawat Inap Tiga Hari, Masyarakat Diminta Aktif Melapor
Berbeda dengan sekolah umum, masa MPLS di Sekolah Rakyat berlangsung dua minggu penuh. Hal ini bertujuan membangun budaya sekolah yang kuat sejak awal karena seluruh unsur sekolah siswa, guru, kepala sekolah, hingga staf merupakan formasi baru. MPLS tidak hanya mengenalkan lingkungan fisik sekolah, tapi juga menjadi wadah penguatan karakter serta pengukuran potensi siswa.
Program Sekolah Rakyat dirancang bukan hanya untuk mengejar prestasi akademik, tapi juga membentuk generasi muda yang tangguh secara mental dan sosial. Dengan lingkungan belajar yang bebas tekanan dan kekerasan, anak-anak dari latar belakang rentan diharapkan mampu bangkit dan meraih masa depan yang lebih cerah. (beritasatu)