Farpoint Hadirkan Hunian Net-Zero Pertama di RI, Hemat Energi hingga 50 Persen
Salah satu proyek Farpoint Realty Indonesia yang mengusung konsep ramah lingkungan.--jawapos
BELITONGEKSPRES.COM - Transformasi industri properti ke arah yang lebih hijau kini bukan lagi wacana. Di tengah tekanan krisis iklim global dan dorongan Perjanjian Paris, Farpoint Realty Indonesia anak usaha Gunung Sewu Group menyatakan komitmen nyata menuju pengembangan properti net-zero emissions.
Sudah dua dekade Farpoint berkiprah di industri properti. Kini, perusahaan ini menjadikan keberlanjutan sebagai pilar utama dalam setiap rancang bangunnya. CEO Farpoint, Tatang Widjaja, menegaskan bahwa properti tidak lagi hanya dilihat sebagai aset fisik, tetapi sebagai bagian dari solusi jangka panjang atas tantangan lingkungan dan sosial yang dihadapi kota-kota modern.
Komitmen itu tercermin jelas dalam proyek Verde Two, apartemen vertikal yang berlokasi di Jakarta Selatan. Pada Februari 2025, bangunan ini menjadi hunian pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi EDGE Zero Carbon dari International Finance Corporation (IFC). Dengan efisiensi energi mencapai 50 persen, Verde Two kini menjadi benchmark baru untuk hunian hijau di kawasan urban padat.
Tak hanya berhenti di proyek premium, Farpoint juga merambah pasar menengah melalui Samanea Hill di Parung Panjang, Bogor. Kawasan ini mengusung konsep sustainable community living, lengkap dengan sistem transportasi hijau dan ruang terbuka hijau seluas 45.000 meter persegi. Dirancang oleh arsitek ternama Andra Matin, Samanea Hill tak hanya hemat energi, tapi juga diganjar berbagai penghargaan serta sertifikasi EDGE berkat pendekatan arsitektur berkelanjutan yang konsisten.
BACA JUGA:Tuai Kritik, Rumah Subsidi 14 Meter Persegi Terancam Dibatalkan
BACA JUGA:Investasi Rp2.000 Triliun di Indonesia Gagal Terealisasi, KADIN Desak Reformasi Birokrasi
Farpoint turut menunjukkan ambisi keberlanjutannya di sektor komersial lewat Sequis Tower, gedung ikonik di kawasan SCBD, Jakarta. Bangunan ini telah mengantongi sertifikasi LEED Platinum, pengakuan tertinggi dari U.S. Green Building Council untuk bangunan ramah lingkungan. Tak heran jika gedung ini menjadi pilihan utama bagi perusahaan multinasional yang mengintegrasikan prinsip ESG dalam strategi bisnis mereka.
Menurut Direktur Investasi Farpoint, Heru Sucahyo, gedung bersertifikasi hijau kini menjadi kebutuhan utama bagi tenant global. “Keberlanjutan sudah menjadi standar. Perusahaan besar mencari ruang kerja yang sejalan dengan visi hijau mereka,” ujarnya.
Lebih jauh, Farpoint aktif membangun ekosistem kolaboratif dengan lembaga internasional seperti Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) dan Jakarta Property Institute (JPI), dalam mendorong transformasi Jakarta sebagai kota global yang tangguh menghadapi perubahan iklim. (jawapos)