Dinas Pendidikan Beltim Soroti Siswa Tak Lanjut Sekolah, Siapkan Solusi Lewat SPNF & Kelas Jarak Jauh

Dinas Pendidikan Beltim saat menyalurkan bantuan perlengkapan sekolah untuk siswa kurang mampu di pulau terpencil-Muchlis Ilham/BE-

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menyoroti fenomena siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, khususnya di wilayah terpencil dan kepulauan. 

Plt Kepala Dinas Pendidikan Beltim, Dedi Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai solusi untuk mencegah terjadinya angka putus sekolah.

Salah satu kasus yang menjadi perhatian terjadi di Pulau Long, di mana lima siswa lulusan SD berpotensi tidak melanjutkan ke jenjang SMP.

“Itu potensi jadi masalah karena sifatnya non-teknis. Maka kita lakukan pendekatan persuasif, dan bekerjasama dengan Dinas Sosial agar mereka bisa tetap melanjutkan pendidikan,” kata Dedi, Jumat (4/7/2025).

BACA JUGA:Dinas Pendidikan Beltim Pastikan PPDB Sesuai Jadwal, Sekolah Masih Mampu Tampung Siswa

Sebagai solusi, Dinas Pendidikan akan mengarahkan siswa yang tidak melanjutkan sekolah formal ke jalur pendidikan nonformal seperti Satuan Pendidikan Nonformal (SPNF) melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang ada di daerah.

“Kalau mereka bersedia, bisa ikut program SPNF SKB. Ini jadi alternatif bagi anak-anak yang terkendala secara ekonomi atau geografis,” jelasnya.

Selain itu, Dinas Pendidikan Beltim juga tengah mengembangkan sistem kelas jarak jauh (remote class) sebagai inovasi untuk menjangkau wilayah kepulauan. Salah satunya telah berjalan di Pulau Buku Limau, di mana pembelajaran dilakukan secara daring dan kunjungan langsung oleh pamong pendidikan sebulan sekali.

“Model seperti ini mirip kuliah online. Dan kami rencanakan akan diterapkan juga di pulau-pulau lain seperti Pulau Batu. Tapi tentu, kita benahi dulu sarananya,” tambah Dedi.

BACA JUGA:SMAN 1 Manggar Pertahankan Juara Umum O2SN Beltim, Tangguh Meski Lomba Daring

Untuk mendukung program tersebut, sejumlah sekolah telah menerima bantuan akses internet berbasis Starlink dengan kecepatan hingga 500 Mbps, yang diharapkan mampu menunjang proses pembelajaran daring secara optimal.

“Alhamdulillah sudah ada dukungan jaringan internet untuk sekolah. Ini bagian dari persiapan kami membuka kelas jauh dan menjangkau siswa di daerah terpencil,” ungkapnya.

Dedi menambahkan, pihaknya juga tengah meminta sekolah-sekolah di Beltim untuk segera melaporkan data pendaftar siswa baru tahun ajaran 2025. Hal ini penting untuk mengetahui potensi kekosongan rombel dan mengantisipasi kemungkinan siswa yang tidak melanjutkan sekolah.

Dengan strategi yang menyasar baik aspek teknis maupun sosial, Dinas Pendidikan Beltim menegaskan komitmennya dalam memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan, tanpa terkecuali, termasuk mereka yang berada di wilayah kepulauan dan berpotensi putus sekolah.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan