Sekolah Rakyat Siap Dimulai 14 Juli, 100 Lokasi Disiapkan untuk Ribuan Siswa

Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU, Essy Asiah-Istimewa-

BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah memastikan Program Sekolah Rakyat mulai digelar serentak pada 14 Juli 2025. Sebanyak 100 titik rintisan disiapkan untuk menampung 9.755 siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Para siswa akan dibimbing oleh lebih dari 1.500 guru serta 3.390 tenaga pendidikan pendukung.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut andil dalam mendukung pembangunan sarana dan prasarana program ini. Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PUPR, Essy Asiah, menyebut saat ini pelaksanaan program masih berada pada tahap awal berupa renovasi fasilitas eksisting. Renovasi ini dilakukan sebagai transisi menuju pembangunan sekolah permanen.

Essy menjelaskan bahwa kontrak tahap renovasi dimulai sejak Maret 2025. Fasilitas sementara yang digunakan sebagian besar merupakan Balai Latihan Kerja (BLK), gedung milik pemerintah daerah, Kemensos, maupun perguruan tinggi. Pada Tahap 1A, sebanyak 65 lokasi direnovasi sejak 10 Mei dan ditargetkan selesai pada 8 Juli. Hingga 3 Juli, progres pembangunan telah mencapai 90,72%, melebihi target harian 90,48%.

Namun, dua lokasi harus dikeluarkan dari daftar: satu di Papua Pegunungan karena kondisi geografis yang berat, dan satu lagi di SMP 7 Katingan karena masih aktif digunakan oleh siswa.

BACA JUGA:Kementerian ATR/BPN Tegaskan Tidak Ada Privatisasi Pulau di Indonesia

BACA JUGA:Dapat Suntikan Dana, Garuda Indonesia Bakal Borong Hingga 75 Pesawat Boeing dari AS

Sementara itu, Tahap 1B yang mencakup tambahan 37 lokasi sudah mulai dikontrakkan pada awal Juli. Targetnya, seluruh titik ini rampung sebelum peluncuran nasional Sekolah Rakyat.

Essy menegaskan bahwa aspek kualitas menjadi prioritas utama. “Kualitas tetap jadi nomor satu. PU tidak akan meninggalkan standar mutu dalam proses pembangunan,” ujarnya.

Pembangunan Sekolah Permanen Dimulai Tahun Ini

Setelah tahap renovasi selesai, pembangunan sekolah permanen akan dimulai tahun ini juga. Setiap kompleks Sekolah Rakyat akan berdiri di atas lahan minimal enam hektare dan terdiri dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, dengan kapasitas hingga 1.000 siswa. Pemerintah juga menyiapkan fasilitas asrama, ruang makan, serta area pengembangan bakat dan pembelajaran, semuanya diberikan secara gratis kepada siswa.

Hingga kini, dari lebih dari 150 lokasi yang diusulkan, sebanyak 65 telah disetujui. Sementara itu, 77 masih dalam tahap peninjauan dan 119 lainnya ditolak karena tidak memenuhi syarat seperti berada di bawah jaringan tegangan tinggi, rawan bencana, atau status lahan yang belum jelas.

Essy menambahkan, untuk efisiensi, pembangunan memanfaatkan berbagai fasilitas milik negara seperti sentra Kemensos dan BLK milik Kemnaker serta pemerintah daerah. Ia menekankan bahwa tidak ada tumpang tindih program karena mayoritas fasilitas sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal.

“Program pelatihan tetap berjalan, Sekolah Rakyat juga jalan. Dua program ini tidak saling mengganggu,” tutupnya. (jawapos)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan